Kudus, Radiosuarakudus.com- Hujan yang terus mengguyur Kudus sejak pekan lalu hingga kini membawa dampak di daerah yang rawan bencana banjir. Seprti halnya di kecamatan Kaliwungu, terdapat dua desa yang terdampak banjir langsung akibat meluapnya sungai disekitar desa tersebut. Menurut Camat Kaliwungu, Muhammad Fitriyanto, Senin 28 Januari 2019 disela – sela menemani Bupati Kudus HM. Tamzil dalam kunjungan ke Desa Setrokalangan, terdapat dua desa yang terdampak banjir diwilayahnya. Yakni Desa Setrokalangan dan Desa Banget.
Di Desa Setrokalangan Dukuh Setro kata dia, ada 15 rumah yang tergenang banjir dengan ketinggian air antara 20 – 50 cm. Namun warga yang rumahnya tergenang air masih bertahan dirumah masing – masing. Sedengkan untuk di Desa Banget, terdapat 14 rumah dengan 43 jiwa juga tergenang air karena berdekatan dengan sungai. Ketinggian air yang masuk ke rumah mereka sekitar 50 cm. Dari 14 rumah yang tergenang air itu kata Muhammad Fitriyanto, hanya penghuni tiga rumah yang memutuskan mengungsi dikeluarga mereka yang masih berdekatan.
Dikatakan oleh Fitriyanto, bila memang terjadi bencana banjir diwilayahnya, maka ada lima titik yang sudah disiapkan. Yakni aula kantor kecamatan Kaliwungu, Gedung PGRI Kaliwungu, Gedung JHK Kaliwungu, aula Balai Desa Garung Lor dan aula Balai Desa Prambatan Lor.
Untuk areal persawahan yang terkena dampak banjir lanjut Fitriyanto, terdapat di enam desa, yakni Desa Prambatan Kidul, Prambatan Lor, Garung Kidul, Setrokalangan, Banget dan Blimbing Kidul. Dengan luas lahan sekitar 100 hektar di enam itu. Namun untuk jumlah kerugian lanjut dia, masih belum diketahui. Dan rata – rata usia padi yang terendam banjir adalah 2 bulan dan sebulan lagi akan dipanen.
Selain itu kata Fitriyanto, untuk menjamin kesehatan masyarakat yang terdampak banjir, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas. Untuk di Balai Desa Setrokalangan sudah dibuka posko kesehatan dengan tim medis dari puskesmas Kaliwungu. Sedangkan untuk di Desa Banget, posko kesehatan dengan tim medis dari puskesmas Sidorekso. (Roy Kusuma – RSK)
