14 Unit Toko Tani Indonesia Di Kudus Tersebar Di 9 Kecamatan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Program usaha pangan masyarakat (PUPM) oleh pemerintah pusat yang bertujuan untuk mestabilkan harga pangan semakin meluas. Di Kudus ada 14 Toko Tani Indonesia (TTI) yang menjual beras dengan harga maksimal Rp 8.000 per kilogram.

Kasi Ketersediaan Pangan dan Distribusi pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Sundarsih, Jum’at 20 Oktober 2017 mengatakan, meski berharga murah, namun kualitas beras yang dijual TTI di jamin bagus. Pasalnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi kelompok tani dalam memroduksi beras untuk TTI. Sundarsih menjelaskan, PUPM pada tahun 2017 dikembangkan dari semula diprdoduksi oleh dua gabungan kelompok tani (Gapoktan) dengan delapan TTI, tahun ini menjadi empat gapoktan dengan 14 TTI.

Dia merinci, di tahun 2016 dua gapoktan PUPM yang memproduksi beras ini adalah Gapoktan Subur Makmur di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo dan Gapoktan Glagah Jaya Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan. Adapun TTI yang menjual produknya adaah TTI Karya Mulya Desa Kirig Kecamatan Mejobo, TTI Haikal Putra Desa Jurang Kecamatan Gebog, TTI Harmoni Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo, TTI Kasilah Desa Mlati Lor Kecamatan Kota, TTI Amani dan TTI Abeni Desa Jati kulon Kecamatan Jati, TTI Empat Saudara Desa Glagahwaru serta TTI Sumber Rezeki Desa Kalirejo Kecamatan Undaan.

Dikatakannya, pada tahun pertama launching TTI tahun lalu, masing-masing produsen dari gapoktan mendapatkan bantuan pemerintah belanja gabah masing-masing Rp 140 juta. Tambahan PUPM pada tahun 2017 ini dimulai bulan September lalu, yaitu Gapoktan Tani Makmur Desa Pladen Kecamatan Jekulo dan Gapoktan Kondang Wuro Tani Desa Undaan Tengah Kecamatan Undaan. Adapun TTI yang menjual produk adalah TTI Wonorejo Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo, TTI Pojok Linasari Desa Rejosari Kecamatan Dawe, TTI Barokah Desa Cendono Kecamatan Dawe, TTI Rio Desa Pladen Kecamatan Jekulo, TTI Sumberjaya Desa Undaan Tengah Kecamatan Undaan, dan TTI Gayam Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati. Dijelaskannya, pada tahun 2017 ini, bantuan dari pemerintah untuk pembelian gabah adalah Rp 100 juta.

Gapoktan juga diwajibkan menyuplai beras ke TTI Center untuk wilayah Jakarta. Sudarsih menambahkan, setiap gapoktan yang memproduksi beras ditarget produksi minimal 45 ton per tahun. Target ini untuk memenuhi TTI lokal Kudus sebesar 20 ton dan TTI Center di Jakarta dan sekitarnya sebesar 25 ton.

Darwoto Ketua Gapoktan Kondang wuro Tani Desa Undaan Tengah Kecamatan Undaan mengatakan, sampai saat ini kelompoknya baru memproduksi empat ton. Sedangkan persediaan gabah di gudang mencapai 10 ton. Masih minimnya produksi ini dikarenakan harga gabah masih tinggi. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.