198 Pedagang Di Pasar Jekulo Belum Mendapatkan Tempat Berdagang

 

PASAR JEKULO

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sebanyak 198 pedagang di pasar Jekulo nampaknya akan susah mendapatkan tempat di petak los yang baru selesai dibangun. Pasalnya, dari jumlah pedagang yang akan menempati di los baru tersebut, setelah dihitung akan ada pedagang yang tidak kebagian los tersebut.

Hal itu terungkap dalam acara sosialisasi pedagang pasar Jekulo dengan Dinas Perdagangan Kudus, Selasa 31 Januari 2017. Acara yang berlangsung Selasa siang 31 Januari 2017 dimulai pada pukul 13.30 dan berakhir pada jam 15. 40 tanpa ada keputusan apapun.

Hadir dalam acara tersebut Kasi Pasar Desa, Muhammad Kaden dan kepala pasar Jekulo, Hartono. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh pedagang, seperti Wakidah yang menanyakan kapan surat ijin pendasaran dapat direalisasikan. Kemudian juga Zaenal Abidin yang menanyakan kapan mereka dapat menempati dibangunan yang baru itu.

Selain itu, beberapa pedagang yang merasa khawatir tidak mendapatkan tempat juga meminta solusi dari Dinas Perdagangan. Terkait untuk penambahan tempat bagi pedagang yang belum diakomodir guna berjualan dipetak/los, Muhammad Kaden menegaskan, bahwa tahun ini tidak ada anggaran untuk pembangunan di pasar Jekulo lagi. Namun, apakah nanti akan dianggarkan dalam APBD perubahan, Kaden mengaku belum tahu.

Sementara itu kepala pasar Jekulo, Hartono mengatakan, untuk bangunan baru di pasar Jekulo, jumlah kios ada 40 dan jumlah petak/los ada 744 dengan ukuran 3 X 2 meter persegi. Dengan jumlah pedagang yang akan menempati los sebanyak 942 pedagang.

Sehingga bila dihitung dari jumlah petak/los yang baru ini, nantinya ada 198 pedagang yang tidak tertampung.

Ditegaskannya, dirinya dari awal sudah memberikan saran kepada Dinas Perdagangan, namun tidak digubris. Sehingga muncul permasalahan ini. Diakuinya, dirinya belum bisa memberikan jalan keluar terkait masalah ini.

Namun apakah ke 198 pedagang ini akan diijinkan untuk jualan sementara waktu di jalan yang membujur dari timur ke barat diutara bangunan petak/los baru tersebut, dia juga mengaku belum tahu.

Sementara salah seorang pedagang, Maryati mengaku kasihan dengan 198 pedagang yang nantinya tidak kebagian tempat di los tersebut. Padahal, kegiatan itu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Seharusnya kata dia, dari awal sebelum dibangun, pedagang diajak bicara bila memang akan ada pedagang yang tidak kebagian tempat. Sehingga dapat diberikan jalan keluar yang baik. Namun lanjut dia, semua itu tidak dilakukan oleh Dinas Perdagangan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.