391 Peserta Ikuti MTQ dan STQ di Kudus

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat dipendopo kabupaten Kudus, Rabu 29 Agustus 2018, berlangsung acara Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) pelajar serta Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Kabupaten Kudus. Hadir dalam acara ini adalah penjabat Bupati Kudus, Riena Retnaningrum serta forkopinda dan OPD dilingkungan Setda Kudus. Dalam laporannya, Asisten Sekda bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Ali Rifai mengatakan, acara ini diikuti 391 peserta yang terdiri dari 180 peserta putra dan 211 peserta putri.

Dikatakan oleh Ali Rifai, untuk MTQ pelajar cabang yang diloambakan adalah, cabang Tilawah golongan SD/MI putra – putri, golongan SMP/MTs putra – putri dan golongan SMA/MA/SMK putra – putri. Kemudian cabang Tartil juga sama untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA putra – putri. Serta cabang Tahfidz untuk tingkat SMP/MTs putra – putri 1 juz dan tilawah dan tingkat SMA/MA/SMK putra – putri 5 juz dan tilawah.

Sedangkan untuk STQ kata Ali, ada kategori tilawah golongan anak – anak dan tilawah golongan dewasa. Selain itu ada pula tahfidz 1 juz, tahfidz 5 juz, tahfidz 10 juz, tahfidz 20 juz dan tahfidz 30 juz. Acara ini akan berlangsug selama dua hari, yakni Rabu – Kamis (29 – 30 Agustus 2018).

Masih kata Ali Rifai, untuk terbaik satu MTQ akan mewakili Kudus ditingkat provinsi pada tanggal 12 – 15 Nopember di Kebumen. Sedangkan untuk yang terbaik satu STQ, akan mewakili Kudus ditingkat provinsi pada tanggal 3 – 6 Desember 2018 di Boyolali.

Sementara itu penjabat Bupati Kudus, Riena Retnaningrum dalam sambutannya mengatakan, apakah kita sebagai muslim telah mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Apakah sistem nilai, moral dan budaya yang berkembang pada saat ini telah mencerminkan jati diri sebagai bangsa dan negara berpenduduk muslim terbesar. Pertanyaan di atas perlu kita jawab dan buktikan dengan usaha dan langkah perbaikan secara nyata.

Signifikansi nilai-nilai Al Qur’an sebagai pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuh-kembangkan melalui proses pendidikan baik formal maupun informal. Dan yang terpenting adalah keteladanan para orang tua terhadap anak-anaknya, keteladanan guru di sekolah, dan keteladanan para ulama dan pemimpin.

Masih kata Riena, ditengah arus globalisasi dan pergeseran sistem nilai, norma dan perilaku masyarakat saat ini, maka nilai-nilai Islami dan spirit Qur’ani haruslah kita jadikan rujukan utama, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam tataran kehidupan bangsa dan negara. Kalau  Al-Qur’an sudah menjadi pedoman bagi kita maka kebahagiaan, kesejahteraan lahir dan batin akan dapat kita raih. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.