Kudus, Radiosuarakudus.com- Sekitar 77 peserta dari berbagai kelompok kalangan masyarakat di Desa Jepang, Mejobo, Selasa 14 Nopember 2017 mengikuti acara kirab Rebo Wekasan. Meski hujan, puncak acara Rebo Wekasan tersebut berlangsung sangat meriah dengan diakhiri rebutan gunungan hasil bumi dan pembagian Air Salamun. Acara kirab yang dihadiri juga oleh Bupati Kudus Musthofa tersebut dimulai sekitar pukul 14.00-16.30.
Perayaan acara Rebo Wekasan di Desa Jepang, Mejobo merupakan tradisi rutin yang dilakukan setiap tahun. Supriyanto selaku ketua panitia mengaku tema acara pada kali ini yaitu tentang nguri-nguri budaya yang ada didesa ini.
Menurut dia, tahun ini peserta serta antusias warga meningkat sangat signifikan. Tahun lalu hanya diikuti 60 peserta. Sekarang peserta yang ikut mencapai 77 peserta. Semuanya diikuti dari berbagai kalangan. Mulai dari tokoh agama, pendidikan, hingga seluruh masyarakat Desa Jepang.
Pada pukul 14.00, Start kirab tersebut dimulai di Lapangan sepakbola Gelanggang depan kantor Kecamatan Mejobo dan finish berakhir di Masjid Wali Al Ma’mur Jepang. Dalam kirab tersebut, para peserta terlihat mengenakan pakaian khas dengan kreasi masing-masing kelompok.
Supriyanto menambahkan, persiapan acara ini yaitu sekitar satu setengah bulan. Kegiatan pertama diawali pengajian akbar pada tanggal 5 Nopember 2017 lalu dengan dihadiri Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan. Kemudian acara pembukaan dengan pentas seni pada tanggal 7 Nopember 2017 serta ada juga kegiatan bazar ekonomi kerakyatan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, dan acara kirab rebo wekasan dilanjutkan pembagian air salamun pada Selasa malam usai Magrib.
Mengenai pembagian air salamun, Supriyanto menjelaskan bahwa air tersebut berasal dari sumur peninggalan Kangjeng Sunan Kudus. Dijelaskannya, di hari Rabu Wekasan pada bulan Safar itu Allah menurunkan bala, jadi dengan pembagian ribuan air salamun tersebut, pihaknya mengharap barokah dari para wali supaya diberikan keselamatan lahir batin. (Roy Kusuma – RSK)
