Aktivis Di Kudus Desak Bupati Tindak Tegas Penebang Liar Di Kawedanan Cendono

LIAR

Kudus, Radiosuarakudus.com – Sejumlah aktivis di Kudus, Rabu 18 Juni 2014, menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak kepolisian setempat agar mengusut penebangan pohon penghijauan di kawasan eks-Kawedanan Cendono yang dinilai melanggar aturan.

     Aksi unjuk rasa tersebut, diikuti belasan aktivis yang merupakan perwakilan dari LSM Horisona, Getrak, dan Gerakan Masyarakat Transformasi Kudus (Gemataku) yang digelar di depan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus di Jalan Wergu Wetan.

     Dalam aksinya itu, pengunjuk rasa juga mengusung poster berukuran besar yang berisi sejumlah foto dokumentasi penebangan yang dilakukan di kawasan eks-Kawedanan Cendonon yang ada di Jalan Sunan Muria turut Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus.

     Selain itu, pengunjuk rasa juga membuat aksi teatrikal yang menceritakan proses penebangan pohon penghijauan secara sembarangan.

     Dalam aksinya mereka mendesak, Polres Kudus segera menindaklanjuti laporan tersebut, karena aksi penebangan pohon di Taman Budaya tersebut tergolong penebangan liar.

     Menurut Slamet Mahmudi yang juga Koordinator Gemataku, penebangan 30-an pohon yang dianggap ilegal tersebut sudah diketahui publik, namun hingga kini oknum pejabat yang terlibat masih belum mendapatkan sanksi.

      Hal itu kata dia, menjadi bukti bahwa pemkab setempat memang melakukan pembiaran terhadap penyalahgunaan wewenang yang dilakukan pejabat pemkab.

     Ia menganggap, pembiaran dan upaya pembenaran dilakukan dalam rangka menutupi kebobrokan dan kesalahan yang dilakukan.

     Aksi yang digelar di Kantor Disbudpar tersebut, kata dia, memang dilakukan secara sengaja agar Bupati Kudus melihat bahwa masyarakat mengetahui secara jelas adanya penyalahgunaan wewenang oleh oknum pejabat setempat.

     Para pengunjuk rasa juga menyayangkan tindakan sejumlah pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dianggap secara sengaja menghindar, menyusul tak ada satupun pejabat yang berada di kantor.

     Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian Resor Kudus, meskipun aksi berjalan lancar dan aman.

     Sementara itu, Kapolres Kudus, AKBP Bambang Murdoko mengungkapkan, Polres Kudus memang sudah menerima laporan tersebut.

     Saat ini masih tahap penyelidikan sekaligus klarifikasi guna memastikan kasus tersebut ada unsur tindak pidananya atau tidak. Dia berharap masyarakat untuk bersabar.

You may also like...

Comments are closed.