Anak Susah Makan Bukan Berarti Indikasi Penyakit

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pemberian makan merupakan bagian penting dari kehidupan bayi dan batita. Sebagian besar interaksi orang tua dan anak terjadi pada saat pemberian makan. Kesulitan makan terjadi pada 25% anak sehat dan meningkat sampai 80% pada anak dengan keterlambatan perkembangan. Kesulitan atau gangguan makan bukanlah diagnosisatau penyakit tetapi merupakan gejala atau tanda adanya penyimpangan atau kelainan yang sedang terjadi pada tubuh anak. Hal itu diungkapkan dr. Susilawati, Sp. A dalam seminar tentang “Kesulitan Makan Pada Anak” di RS. Mardi Rahayu, Rabu 30 Januari 2020.

Dikatakannya, keluhan orang tua yang sering disampaikan yaitu, penerimaan makanan yang kurang, makanan tidak ditelan, tidak ada nafsu makan, keterlambatan ketrampilan makan, menolak makan, kebaisaan makan yang aneh, tidak mau makan nasi dan cepat bosan dengan makanan yang diberikan. Masih kata dr. Susilawati,Sp.A setiap anak unik sehingga pendekatan kepada mereka perlu disesuaikan dengan karakteristik masing – masing.

Dikatakannya, ketidakmampuan orang tua untuk memberi makan secara benar dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai empat aspek pemberian makan yang benar. Pertama kata dia, tepat waktu, kedua kuantitas dan kualitas makanan, ketiga penyiapan dan penyajian yang higienis serta keempat  adalah pemberian makan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak dengan menerapkan feeding rules (aturan pemberian makan).

Dijelaskannya, feeding rules disini adalah jadwal makanan utama dan selingan teratur, waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit serta hanya boleh mengkonsumsi air putih diantara waktu makan. Kemudian lingkungan juga harus menyenangkan, tidak ada distraksi saat makan (mainan, televisi dan Hp). Lalu lanjut dia, dorong anak makan sendiri, bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan tawarkan kembali makanan tanpa membujuk dan memaksa. Bila setelah 10 – 15 menitanak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan.

Yang juga terpenting adalah, orang tua menghindari pemberian porsi makanan terlalu banyak, tidak memberikan makanan manis sebelum makan, tidak memaksa atau membujuk untuk konsumsi makanan yang tidak disukai, tidak menghukum fisik dan tidak cemas sewaktu memberi makan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.