Bank Sampah Karang Taruna “Tunjung Seto” Bae Hasilkan Pendapatan Rp. 20 Juta Per Tahun

Kudus, Radiosuarakudus.com- Semangat anak – anak muda Desa Bae kecamatan Bae yang tergabung dalam karang taruna Tunjung Seto memang patut diapresiasi serta diacungi jempol. Pasalnya, karang taruna Tunjung Seto juga membentuk bank sampah serta mengelolanya. Yang cukup menakjubkan adalah, mereka mampu mengelola dengan baik. Tidak hanya itu, bank sampah ini pada tahun ini saja mampu meraup pendapatan sebesar Rp. 20, 15 juta. Dibanding tahun lalu yang mendapat pendapatan sebesar Rp. 17, 6 juta, tahun ini ada kenaikan pendapatan sebesar Rp. 3 juta lebih.

Menurut Direktur Bank Sampah Desa Bae, Moh Fatchur, Selasa 25 Desember 2018, bank sampah ini dibentuk oleh karang taruna pada tanggal 1 Mei 2016 lalu. Pembentukan bank sampah ini atas dasar rasa keprihatinan karena masyarakat Desa Bae banyak yang membuang sampah di sungai. Setelah dibentuk kata Fatchur, anggota bank sampah diambilkan 15 orang yang terdiri dari perwakilan 5 Rw. Dan tiap satu bulan sekali, masyarakat dapat mengumpulkan sampahnya untuk dibawa ke posko bank sampah yang buka di lima Rw itu.

Selanjutnya, masyarakat yang menjadi nasabah bank sampah mendapatkan buku tabungan dan dicatat jenis sampah yang dikumpulkan oleh nasabah tersebut. Bila nasabah memilah – milah sendiri sesuai barangnya lanjut Fatchur, maka nilainya akan lebih tinggi bila hanya sampah campur yang dikumpulkan.

Setelah kata Fatchur, sampah – sampah yang dikumpulkan itu dibawa ke penampungan induk untuk dipilah – pilah oleh 15 anggota bank sampah. Untuk menjual barang – barang sampah yang sudah dipilah – pilah ini, pihaknya kata Fatchur, bekerjasama dengan pengepul. Tidak hanya satu pengepul saja, namun lebih dari dua pengepul. Sehingga ketika setiap kali akan menjual barang sampah ke pengepul, pihaknya selalu menghubungi tiga pengepul untuk mengetahui pengepul mana yang harganya rata – rata lebih tinggi.

Selain itu lanjut Fatchur, barang – barang sampah ini oleh anggota bank sampah ada yang dijadikan barang – barang kerajinan seperti tas, dompet, kopiah, bunga, tempat pensil dan lain – lain. Barang – barang hasil kerajinan ini kemudian dijual melalui online. Bahkan melalui tawaran online ini, pihaknnya kata Fatchur, mendapat undangan ke SMP 1 Lasem bulan Oktober lalu untuk memberikan pelatihan cara membuat kerajinan dari barang bekas gelas mineral untuk dijadikan tempat pensil.

Bahkan tanggal 6 Januari 2019 mendatang, pihak SD NU Nawa Kartika juga akan berkunjung ke bank sampah Desa Bae. Dikatakannya, sudah cukup banyak sekolah, organisasi maupun perorangan yang melakukan studi banding di bank sampah Desa Bae.

Masih kata Fatchur, untuk nasabah bank sampah di desanya ini sebanyak 386 orang dan mereka mengambil tabunganmya setiap kali menjelang lebaran. Bahkan lebaran tahun ini, ada satu nasabah yang mendapatkan tabungan dari bank sampah ini sebesar Rp. 1,4 juta. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.