Bergabung dengan Anak Punk, Gadis 12 Tahun Dijaring Satpol PP

Razia Satpol PP

Kudus, Radiosuarakudus.com – Cukup memprihatinkan kehadiran anak – anak punk dijalanan di Kudus, selain usia mereka yang masih belia, kehadiran mereka juga seringkali meresahkan warga. Seharusnya, usia mereka mendapatkan kasih sayang orang tua serta mendapatkan pendidikan yang layak.
Bukan malah berkeliaran dijalanan yang penuh bahaya serta kehidupan yang keras yang tidak seharusnya mereka alami.

Satpol PP Kudus, Kamis pagi 5 Maret 2015 sekitar pukul 07. 30 Wib berhasil menjaring tujuh anak punk yang biasa mangkal disekitar tugu indentitas. Puluhan anak punk waktu itu yang mangkal, dan harus saling berkejaran dengan anggota satpol PP. Dari puluhan anak punk saat itu, hanya tujuh yang berhasil ditangkap.

Mereka kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk didata. Yang memprihatinkan, dari tujuh anak punk yang dijaring Satpol PP, satu diantaranya adalah gadis kecil berusia 12 tahun. Anisa adalah nama gadis tersebut yang mengaku sempat duduk dibangku kelas 6 SD.

Dari pengakuannya, gadis kecil asal Desa Jepang kecamatan Mejobo itu sudah meminta ijin ibunya. Sementara itu Sulasdi (25 tahun), anak punk tertua asal Sendang Tuko Pulo Kulon Grobogan ini mengaku, ke Kudus hanya untuk jalan – jalan. Sehari – hari dia buruh tani didesanya. Bahkan salah satu dari mereka, saat ditangkap Satpol PP membawa sebih gir yang dibentuk untuk dipakai dijari tangan.

Kepala Satpol PP Kudus, Abdul Halil mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan rutin. Bahkan dalam operasi terhadap keberadaan anak – anak punk ini, pihaknya membentuk dua tim. Yakni tim yang berpakaian preman dan memantau keberadaan mereka, serta tim induk yang melakukan kegiatan operasi langsung.

Diharapkan kata dia, dengan operasi rutin ini, maka ketertiban dan keindahan Kudus tetap terjaga.
Dikatakannya, tujuh anak punk tersebut didata kemudian orang tua serta kepala desanya diundang ke kantor Satpol PP. Untuk yang membawa gir, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian.

Selain berasal dari Kudus dan Grobogan, anak – anak punk yang tertangkap tersebut berasal dari Bate Alit dan Mayong Jepara. Rata – rata mereka adalah anak – anak putus sekolah dan hanya lulusan SD. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.