Kudus, Radiosuarakudus.com- Seseorang yang ingin membuka bisnis membutuhkan kecermatan dalam membuka peluang serta pemasarannya. Bila tidak jeli, maka peluang tersebut akan direnggut orang lain. Dari dasar itulah seorang petani membuka usaha kebun pepaya. Masduki (57 tahun) warga Desa Kaliputu kecamatan Kota adalah salah satu orang yang bisa membaca peluang usaha tersebut.
Ditemui dikebun pepaya miliknya di Desa Purwosari Kecamatan Kota, Rabu 30 Agustus 2017, Masduki nampak sibuk. Dituturkannya, lahan yang digarap untuk kebun pepaya ini milik desa. Dia menyewa lahan ini dengan biaya Rp. 3 juta per tahun, dengan luas lahan 5.000 meter persegi.
Dijelaskan Masduki, sejak Pebruari lalu lahan ini ditanami pohon pepaya sebanyak 500 batang pohon. Setelah 8 bulan ditanami, kini pohon pepayanya sudah mulai berbuah meski belum masak. Soal pemasaran, Masduki mengaku sudah memiliki pasar yakni para penjual buah di Kudus.
Jika mencapai 10 bulan kata Masduki, sudah memasuki masa panen, dan akan dijual ke padagang buah dengan harga Rp. 4.000 per kilogramnya. Selama ini lanjut dia, pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik. Hanya saja, masalah yang dihadap saat ini adalah pengairannya. Karena saat musim kemarau ini, agak susah mencari air meski dirinya sudah menyalur ke kantor balai desa setempat.
Masih kata Masduki, karakter pohon pepaya adalah jangan sampai kelebihan maupun kekurangan air. Dan tanaman pepayanya ini bisa panen sampai dua tahun kedepan. Setelah itu, diganti dengan bibit pohon pepaya yang baru.
Rata – rata kata Masduki, per pohon bisa menghasilkan 50 – 60 kg buah pepaya. Sedangkan buah yang tidak bagus, ketika masih muda akan dipetik. Alasannya, bila dijualpun harganya sangat murah bahkan sebagai tambahan untuk pedagang.
Kedepan lanjut dia, kebun pepaya miliknya ini akan dipromosikan ke lembaga Paud di Kudus sebagai wahana untuk outbound anak – anak. Selain itu, bisa sebagai tempat pembelajaran berkebun. (Roy Kusuma – RSK)
