BPSMP Sangiran Kembangkan Inovasi Bahan Perekat Fosil

Kudus, Radiosuarakudus.com- Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, dalam melakukan konservasi fosil purba mulai melakukan inovasi. Yakni dengan memanfaatkan bahan alami dari alam guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia yang dimungkinkan kurang ramah lingkungan.

Pamong Budaya Ahli Muda BPSMP Dodi Wiranto saat menjadi pembicara pada sosialisasi Museum Situs Purbakala Patiayam di Kudus, Senin kemarin mengatakan pihaknya sudah mulai mencoba menggunakan bahan alami, terutama untuk penyambungan fosil purba yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Ini karena pihaknya  terinspirasi dengan bangunan candi yang bisa bertahan sangat lama, namun tidak runtuh. Untuk itulah, lanjut dia ketika melakukan konservasi fosil purba di Grobogan pada tahun 2019 mencoba menggunakan bahan alami dalam penyambungan fosil, yakni dengan menggunakan gondorukem yang berasal dari getah pohon pinus.

Sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba menggunakan bahan alami lainnya untuk mengetahui kekuatannya. Hasilnya kata dia, yang memiliki kekuatan rekat lebih baik merupakan gondorukem dan terpenting dalam konservasi adalah bisa fleksibel atau bisa dibongkar kembali untuk dilakukan perbaikan.

Sedang untuk melarutkan lapisan pada fosil purba yang terkubur di dalam tanah, menggunakan jeruk nipis yang memang hasilnya cukup bagus. Diakuinya, jika dibandingkan dengan bahan pabrikan, tentunya masih kalah. Hanya saja kata dia, dengan menggunakan bahan alami yang tersedia di alam tentunya lebih baik dan tidak menimbulkan polusi, dibandingkan menggunakan bahan kimia dari pabrikan.

Dalam rangka untuk menemukan formula yang tepat guna, maka penggunaan bahan alami tersebut dikerjasamakan dengan pihak perguruan tinggi karena karakter fosil yang ditemukan di tanah, rawa dan laut berbeda-beda. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.