BSM Tidak Boleh Untuk Pembangunan Sekolah

Ilustrasi BSM

Kudus, Radiosuarakudus.com – Sejak September lalu, bantuan siswa miskin (BSM) untuk pelajar ditingkat SD dan SMP di Kudus telah diberikan kepada yang berhak. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK hari ini sudah siap diberikan. Hal itu dikatakan kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Kudus, Joko Susilo , Selasa 2 Desember 2014.

Dikatakannya, untuk SD terdapat 2. 096 siswa yang mendapatkan BSM, kemudian SMP 3. 080 siswa serta SMA terdapat 2. 574 siswa dan SMK 707 siswa. Untuk SD masing – masing mendapatkan Rp. 450.000 per siswa per tahun, SMP mendapatkan Rp. 750.000 per siswa per tahun serta SMA/SMK masing – masing mendapatkan masing – masing Rp. 1 juta per siswa per tahun. Mereka yang mendapatkan BSM baik dari sekolah negeri maupun swasta.

Ditegaskan oleh Joko Susilo, uang BSM ini tidak boleh dipinjam sekolah untuk kegiatan pembangunan sekolah. Karena BSM tersebut digunakan untuk membantu kegiatan para siswa miskin agar tetap bisa bersekolah. Selain BSM kata Joko, untuk pelajar yang belum mendapatkan BSM maka dapat memperoleh kartu pintar.

Di Kudus untuk tingkat SD/MI terdapat 594 pelajar yang mendapatkan kartu pintar dengan memperoleh bantuan sebesar Rp. 360.000 per tahun. Kemudian tingkat SMP/MTs terdapat 1.147 pelajar yang mendapatkan bantuan masing – masing Rp. 600.000 per tahun serta tingkat SMA/SMK terdapat 3.936 pelajar yang masing – masing mendapatkan bantuan Rp. 1 juta 80 ribu per tahun.

Sementara di Kudus lanjut Joko, jumlah pelajar yang mendapatkan bantuan kartu pintar sebanyak 5.677 pelajar mulai SD/MI – SMA/SMK. Kedepan nantinya kata Joko, pihaknya juga akan menghitung berapa kebutuhan per siswa selama setahun disekolah.

Dengan begitu, diharapkan nanti pemkab dapat memberikan anggaran untuk kebutuhan para pelajar disekolah. Sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk membayar iuran atau apapun namanya disekolah negeri.

Harapannya juga, di Kudus juga tidak ditemukan lagi anak – anak usia sekolah berada dipinggir – pinggir jalan untuk meminta – minta. Selain itu lanjut Joko, pihaknya kini juga tengah memberikan motivasi kepada guru untuk kembali ke khittahnya sebagai seorang pengajar. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.