Bulan Juli Kudus Alami Deflasi Sebesar 0,33% Dan Terendah Di Jawa Tengah

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Usai Ramadhan dan lebaran harga kebutuhan pokok di Kabupaten Kudus semakin merosot. Dampaknya, terjadi deflasi yang sangat rendah yaitu 0,33 persen.  Hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, pada Juni 2017 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 136,05. Pada bulan Juli justru mengalami deflasi ke titik yang cukup rendah yaitu 0,33 persen dengan indeks IHK 136,05.

Kepala BPS Kudus Sapto Harjuli Wahyu, Rabu 2 Agustus 2017 mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks beberapa kelompok pengeluaran yaitu, kelompok bahan makanan 0,34 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,27 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa 0,05 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,13 persen, kelompok sandang 0,28 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,34 persen.  Untuk komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah bawang putih, beras, batu bata, tomat, daging ayam ras, dan nangka muda.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, kangkung, ikan kembung, tarif sekolah TK, mentimun, air kemasan, dan sepatu. Tak hanya itu, daya beli masyarakat saat ini cenderung turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Selain faktor usai lebaran, kebutuhan lainnya, terutama keperluan sekolah cukup berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Di bandingkan dengan inflasi nasional pada bulan yang sama, inflasi di Kudus juh lebih rendah karena menunjukkan angka minus atau deflasi.

Inflasi Nasional pada bulan ini mencapai 0,22 persen dengan IHK 129,72. Sedangkan di Jawa Tengah juga mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan IHK 128,53. Inflasi terjadi di empat kota dan dua kota penyelenggaran survei biaya hidup (SBH) di Jawa Tengah lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang yaitu 0,31 persen dengan IHK 128,24. Diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 127,47. Kota Tegal sebesar 0,15 persen dengan IHK 126,42, dan Kota Surakarta sebesar 0,1 persen dengan IHK 126,42.

Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Cilacap sebesar 0,44 persen dengan IHK 132,09. Diikuti Kota Kudus yang terendah yaitu 0,33 persen dengan IHK 136,05.  Untuk laju inflasi tahun kalender sebesar 3,35 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juli 2017 terhadap Juli 2016) Sebesar 4,08 persen. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.