Kudus, Radiosuarakudus.com- Meski rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di Kudus akan dimulai pada tahun ajaran baru sekitar bulan Juli mendatang, namun dengan kondisi meningkatnya angka kasus Covid-19 rencana itu akan dievaluasi. Penegasan itu disampaikan Bupati Kudus, HM Hartopo usai meninjau persiapan RSUD dr. Loekmonohadi menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di Kudus. Dia mengaku, meski PTM masih bulan Juli mendatang tetapi dengan kondisi meningkatnya kasus Covid-19 di Kudus sekarang ini perlu diwaspadai dan ditekan.
“Sekarang ini kondisi kasus Covid-19 di Kudus meningkat secara signifikan. Bila bulan Juli angka kasus Covid-19 masih tinggi tentunya PTM disekolah akan kami evaluasi. Tetapi bila sebaliknya, ya kami persilakan. Dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” kata Hartopo, Jum’at (21/5/2021).
Sementara itu untuk mendukung rencana pelaksanaan PTM pada bulan Juli mendatang, pihak puskesmas sudah melakukan pendataan jumlah sekolah baik negeri dan swasta termasuk jumlah guru yang akan divaksinasi. Baik sekolah yang berada dibawah Disdikpora maupun Kemenag Kudus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) M. Nasiban mengatakan untuk vaksinasi para guru harapannya dapat dilayani dan bulan Mei selesai. Guna mendukung itu, pihak puskesmas sudah diperintahkan untuk mendata jumlah guru diwilayahnya masing – masing. Baik tingkat paud hingga SMA.
“Selain data dari Disdikpora dan Kemenag, puskesmas juga langsung turun ke lapangan dan mendata ulang jumlah guru diwilayahnya. Data keseluruhan untuk sasaran lansia dan guru yang diavaksin sebanyak 15.300 orang. Kami juga tidak tahu berapa jumlah pasti guru, karena yang tahu adalah masing – masing puskesmas,” ujar Nasiban.
Dari data sejumlah puskesmas, untuk jumlah guru yang divaksin diwilayah puskesmas Ngembal Kulon sebanyak 512 orang baik guru paud hingga guru SMA. Sedangkan diwilayah puskesmas Jati, terdapat 345 orang guru. (Roy Kusuma – RSK)
