Bupati Dan Wakil Bupati Kudus Kunjungi Penderita Hidrosefalus Di RSUD

Kudus, Radiosuarakudus.com- Penderita hidrosefalus ketiga dikunjungi Bupati Kudus H.M. Tamzil bersama dengan Wabup Kudus H.M. Hartopo di RSUD dr. Loekmono Hadi, Senin siang 21 Januari 2019.  Berbeda dengan sebelumnya, penderita hidrosefalus  bernama Fitriyana ini masih berusia 3 tahun.

Penyakit tersebut diakibatkan oleh kelainan pada sistem saraf dan infeksi yang menyebabkan radang pada otak janin. Biasanya, hidrosefalus diketahui saat anak masih dalam kandungan atau berusia sebulan. Untuk kasus Fitryiana, penyakit diketahui setelah berusia satu bulan.

Bupati Kudus menyampaikan akan memasukkan keluarga Fitriyana dalam PKH (Pendamping Keluarga Harapan). Selain itu, ada bantuan sambungan listrik di rumah Fitriyana karena selama ini belum ada sambungan listrik di rumahnya. Selain itu, Ibu Fitriyana, Hariyanti, juga mendapatkan bantuan 150 ribu rupiah yakni bantuan untuk keluarga yang menjaga pasien. Hariyanti mengaku terharu atas bantuan yang diberikan Pemkab.

H.M. Tamzil menyatakan pemerintah selalu hadir bagi warganya yang kesusahan. Sampai saat ini, tiga penderita hidrosefalus ditangani oleh RSUD dan Pemkab. Dikatakannya, penderita yang pertama sekarang berada di RS Karyadi, karena tak bisa BAK, yang satu masih di rumah. Sementara Fitriyana rencananya akan dipulangkan dulu, bila nanti kondisinya sudah membaik, akan dilakukan pemeriksaan tahap lebih lanjut. Masih kata Tamzil, saat ini, sudah dilaksanakan CT Scan. Selanjutnya, pemeriksaan tahap selanjutnya untuk mengalirkan cairan otaknya dari kepala ke perut.

H.M. Tamzil mengaku agak kecolongan karena mengetahui adanya penderita hidrosefalus dari media. Ditegaskannya, DKK agar melakukan penyisiran untuk memantau data kesehatan supaya kejadian seperti ini bisa ditangani dengan cepat dan tepat. Selanjutnya, dirinya meminta agar DKK mengkaji lebih lanjut penyebab penyakit ini karena ketiga penderita Hidrosefalus tinggal di Honggosoco.

Dalam kesempatan itu, Tamzil menjenguk beberapa anak yang rawat inap di rumah sakit. Beberapa dari mereka menderita DB. Saat ini ada 20 pasien DB yang ada di RSUD. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.