Bupati Gelar Rakor Bencana Di Kecamatan Jati Serta Tinjau Lapangan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di aula Kantor Kecamatan Jati, Rabu pagi 23 Januari 2019, berlangsung Rapat Koordinasi Antisipasi Penanggulangan Bencana di wilayah Kecamatan Jati. Dalam rapat itu hadir Bupati Kudus H.M. Tamzil yang didampingi Wabup H.M. Hartopo, yang menyatakan akan memprogramkan normalisasi sungai mulai 2020. Ini dilakukan atas dasar aduan kepala desa untuk mengurangi potensi bencana banjir di wilayah Kudus.

Kuncinya kata Tamzil, sebenarnya karena sistem sungainya belum berjalan. Tugasnya adalah memperbaiki sistem ini, dan dia juga yakin 5 tahun ke depan pihaknya bisa mengurangi potensi bencana.

H.M. Tamzil mengaku siap dan berkoordinasi dengan PUPR dan BBWS. Kewenangan pemerintah segera diprogramkan. Disebutkan, adanya Bendungan Logung memberikan dampak positif karena airnya bisa dikendalikan. Sehingga lintasan aliran sungai Mejobo ke arah Jati berkurang.

Dari sisi antisipasi seperti persiapan evakuasi dan jalur, kecamatan Jati sudah siap, tinggal yang disiapkan adalah angkutannya. Dirinya menyampaikan, penduduk yang menjadi korban dan yang akan mengungsi tidak boleh jalan kaki. Kecamatan diminta untuk mengkoordinasikan kepada perusahaan seperti Djarum dan Pura untuk siap membantu ketika terjadi bencana.

Dirinya pun mengajak warga Jati untuk menjaga lingkungannya. Warga diminta tidak membuang sampah sembarangan. Bila perlu, ada kerja bakti pada Sabtu dan Minggu, dan nanti dari PUPR akan mendukung alat seperti dam truk, katrol untuk menaikkan sampah yang menumpuk di sungai serta bego.

Pengecekan ambulans juga harus dilakukan. Biasanya lanjut Tamzil, masyarakat ingin berobat tapi tak punya akses, sehingga puskesmas perlu memfasilitasi. Dirinya berharap puskesmas menjenguk warganya, terutama yang butuh penanganan segera. Mengingat kemarin ada kasus hidrosefalus yang belum tertangani secara cepat.

Para kepala desa diminta untuk memetakan daerah rawan bencana. Setelah itu, akan diadakan rapat evaluasi apa saja yang telah dilakukan untuk mengurangi bencana pada tahun depan.

Camat Jati Andrias Wahyu Adi Setiawan, AP. menyatakan ada lima daerah rawan banjir. Yakni Desa Pasuruan Lor di satu dukuh, Desa Jati Wetan di tiga dukuh, Desa Tanjung Karang, dan hampir di seluruh Desa Jetis Kapuan. Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan meluapnya air Sungai Wulan. Adi dalam paparannya menjelaskan mengenai alur evakuasi dan tempat pengungsian yang selama ini digunakan warga untuk mengungsi.

Hadir dalam rapat Asisten I Agus Budi Satriyo, Kepala BPBD, Danramil, Polsek, Kepala UPT maupun kepala desa. Usulan dan masukan diberikan kepala desa yang wilayahnya terkena banjir. Kepala UPT Pengairan Wilayah II Kudus, Muhtarom dan perwakilan BBWS juga hadir dan menanggapi masukan dari kepala desa. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.