Café Karaoke Ilegal Akan Ditindak Tegas

karaoke

Kudus, Radiosuarakudus.com – Menjamurnya tempat-tempat karaoke yang dinilai dijadikan tempat mesum di Kudus sekarang ini sudah ditindak lanjuti. Kebanyakan tempat karaoke yang bermunculan tidak ada izin usaha atau berizin kafe tapi beralih fungsi menjadi tempat karaoke.

Seperti yang disampaikan kepada kantor perizinan pelayanan terpadu (KPPT) Revlisianto Subekti, Jum’ at 31 Oktober 2014 ada 14 tempat karaoke yang sudah ditutup karena izinnya menyalahi aturan. Ada 200an izin usaha kafe, rumah makan dan sebagainya, 14 tempat yang ditutup karena berubah menjadi tempat karaoke yang meresahkan warga.

Dijelaskan oleh Revli, sebelum ditutup tempat tersebut sudah melakukan teguran untuk dibenahi kembali dan sesuai izin sebelumnya, namun sampai batas waktu enam bulan tidak ada perubahan sampai dilakukan cek ulang ternyata masih digunakan tempat karaoke maka akan ditutup dan dicabut izinnya.

Dia juga menambahkan, penindakan menutup tempat usaha juga tidak sembarangan harus melalui prosedur dan aturan yang ada. Dan yang sangat memprihatinkan banyak tempat-tempat karaoke yang illegal.

Ditambahkan, KPPT juga berkoordinasi dengan satpol PP untuk melakukan tindakan jika ada tempat-tempat usaha yang membuat resah warga. Revli mengatakan akan terus mengupayakan pemantauan dan sesekali waktu tanpa ada instruksi dilakukan pemeriksaan izin usaha, sudah sesuai atau tidak peruntukannya.

Sementara itu, Kabid Pariwisa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Sancaka Dwi Supani mengatakan, izin kafe dengan tempat karaoke sudah berbeda. Hal ini sudah diatur sesuai dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Dikatakannya, kalau kafe itu tempat usaha yang menyediakan makanan dan minuman serta menyediakan tempat pembuatannya. Sedangkan karaoke merupakan tempat bernyanyi tanpa didampingi pemandu bernyanyi.

Sementara itu, Achmad Fikri mengaku sangat prihatin, di Kudus ada karaoke didirikan dengan launching atau pembukaan yang meriah. Contohnya di Lunatic. Dia mengaku heran kenapa sampai seperti itu.

You may also like...

Comments are closed.