Di Kudus Lagi Marak Ternak Kelinci

Kudus, Radiosuarakudus.com- Di Kudus peternak kelinci saat ini cukup banyak jumlahnya, bahkan mereka juga memiliki komunitas sendiri. Salah satunya adalah Pecinta Kelinci Kudus (PECIKU) yang saat ini memiliki 30 anggota. Menurut Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Sidi Pramono, Rabu 27 pebruari 2019, selama ini baru Peciku yang berkomunikasi dengan pihaknya untuk berkonsultasi tentang kelinci.

Biasanya lanjut Sidi, mereka yang aktif datang ke kantornya untuk berkonsultasi ataupun ingin menyuntikkan kelincinya agar bebas dari penyakit. Anggota Peciku lanjut Sidi, rata – rata memiliki 70 an ekor kelinci. Mereka sendiri lanjut Sidi sudah mampu menjual kelincinya ke eks karesidenan Pati, Semarang bahkan hingga ke Jogja.

Bila ada kelinci yang cacat, biasanya disembelih dan dagingnyapun laku dijual dengan harga Rp. 40.000 per kg.  Rata – rata kata Sidi, komunitas ini menjual kelincinya sebagai hewan hias. Diceritakan oleh Sidi, menggeliatnya komunitas pecinta kelinci di Kudus ini sudah setahun terakhir ramai. Baik mereka yang tergabung dalam komunitas maupun hanya sebagai peternak rumahan.

Ditegaskan oleh Sidi, melalui komunitas pecinta kelinci Kudus atau PECIKU ini dia selalu menekankan agar tidak menjual kelinci dibawah usia 3 bulan. Karena kelinci usia 3 bulan ke bawah rawan mati. Dia mencontohkan para pedagang kelinci di tradsisi Dandangan, yang dijual itu rata – rata usia tiga bulan kebawah. Yang terjadi setelah itu, ketika dibeli dan sampai rumah sekitar 2 – 3 hari kemudian kelinci itu akan mati.

Penyakit kelinci yang sering terjadi adalah kembung dan scabies (gudik) pada kulit kelinci. Berternak kelinci kata Sidi, harus bersabar dan hati – hati karena kelinci rawan penyakit. Pergantian musim, makanan yang agak keras serta kebanyakan minum maka akan muncuk kembung dan bisa mengakibatkan kematian pada kelinci. Saat ini lanjut dia, para peternak memberikan pakan pelet pada kelinci karena dianggap lebih aman. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.