Dinas Kesehatan Gandeng PT. Pos Indonesia Dalam Pengiriman Sampel Dahak Penderita TBC

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di Hotel @Hom Kudus, Kamis 26 November 2020 berlangsung kegiatan sosialisasi model transport contoh uji dengan aplikasi SITRUST ( Sistem Informasi Treking Untuk Spesimen Transport). Acara yang diadakan oleh Dinas Kesehatan kabupaten Kudus ini diikuti oleh perwakilan dari puskesmas dan rumah sakit serta dihadiri oleh perwakilan PT. Pos Indonesia cabang Kudus. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nuryanto mengatakan SITRUST ini adalah sistem transport untuk pengiriman uji sampel yang merupakan kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan PT. Pos Indonesia.

Pos Indonesia lanjut Nuryanto, nanti menjadi kurir pengiriman uji sampel bagi penderita TBC yang terindikasi maupun penderita yang terputus pengobatannya. Hasil sampel itu berasal dari puskesmas yang akan dikirim ke rumah sakit rujukan yakni RSUD dr. Loekmonohadi maupun ke puskesmas Kaliwungu. Kedua fasiltas kesehatan itu yang memiliki alat untuk pemeriksaan sampel tersebut. Sampel yang dikirim itu nanti kata dia, adalah sampel dahak bagi penderita TBC untuk dilakukan pemeriksaan.

Untuk sistem pengirmannya kata dia, setelah sampel dahak diambil maka kemudian ditempatkan di box kurir lalu dikemas dengan aman lalu dilampiri surat yang ditujukan kepada rumah sakit atau puskesmas rujukan itu untuk pemeriksaan sampel tersebut. Setelah seleeasi dikemas dengan aman maka pihak puskesmas langsung  bisa menghubungi pihak Kantor Pos melalui aplikasi SITRUST itu.

Harapannya lanjut Nuryanto, ini segera bisa dilkasanakan secepatnya karena pihak Kantor Pos pun sudah siap. Sementara ini pihaknya masih melakukan sosialisasi. Untuk ujicoba pernah dilakukan dan yang menjadi kendala adalah keterbatasan dari petugas di Kantor Pos.                                                                                                                              

Sementara itu Manager Operasional PT. Pos Indonesia Cabang Kudus, Aditya Permadi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi secara internal terkait persiapan petugasnya. Apakah memanfaatkan petugas yang sudah ada atau memakai petugas khusus. Sehingga nantinya menjadi lancar dan tidak ada kendala yang dihadapi. Jangan sampai lanjut Aditya, ada kasus sampel yang tidak diambil atau disimpan sehari seperti kasus didaerah lain.

Selain itu, piahknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait jam tutup baik di puskemas pengirim sampel , rumah sakit rujukan maupun di puskesmas rujukan itu. Saat ini kata dia, pihaknya memiliki 14 petugas kurir sementara di Kudus terdapat 19 puskeasmas. Untuk itu pihaknya masih akan berkoordinasi secara internal terkait petugas yang akan menjadi kurir sampel tersebut. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.