Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, mulai melakukan pengawasan kesehatan hewan lebih intensif. Meski Hari Raya Qurban masih agak cukup lama yakni tanggal 31 Juli mendatang, tetapi kegiatan rutin itu semakin lebih ditingkatkan. Kabid Peternakan Indriatmoko didampingi Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan, Sidi Pramono ditemui di pasar hewan Desa Gulang kecamatan Mejobo, Rabu 8 Juli 2020 nampak tengah melakukan pemeriksaan luar beberapa hewan ternak yang dijual.
Kepada reporter Radio Suara Kudus, Indriatmoko mengatakan dirinya bersama anggotanya saat ini tengah melakukan pemantauan kesehatan hewan ternak yang diperjualbelikan di pasar hewan ini. Dan ini merupakan kegiatan rutin yang setiap pasaran Kliwon, pihaknya mengirimkan dua petugas untuk memantau kesehatan hewan ternak di pasar Gulang.
Sedangkan hewan yang dicek meliputi mata serta kondisi kulit apakah ada kelainan atau tidak (scabies) serta cacing hati. Sehingga dengan begitu, bila hewan tersebut dibeli untuk kurban, maka kondisinya memang benar a- benar sehat. Dalam pemantauan kesehatan hewan ternak ini lanjut Indriatmoko, tidak hanya dipasar hewan saja tetapi juga dilakukan di pedagang serta pengepul.
Untuk pengecekan dan pemantauan secara intensif yang dilakukan sejak bulan Juni lalu hingga kini, tidak ditemui adaya kondisi hewan ternak baik sapi, kerbau maupun kambing yang terkena penyakit berbahaya. Terkait kisaran harga sapi, kerbau maupun kambing saat ini kata Indriatmoko masih belum naik. Untuk kerbau biasanya dihargai Rp. 23 juta, sapi dihargai antara Rp. 21 – Rp. 25 juta dan kambing dikisaran harga Rp. 3 – Rp. 3,5 juta. Dengan catatan hewan tersebut dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban.
Diakui oleh Indriatmoko, kondisi pembelian hewan kurban tahun ini dari pemantauan dilapangan memang agak lebih menurun dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena pengaruh pandemi Covid-19 yang memang berpengaruh terhadap kemampuan finansial masyarakat Kudus secara umum. (Roy Kusuma – RSK)
