Dinas PKPLH Undang Pihak Terkait Masalah Limbah

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kasus limbah di sungai Pendo yang mencemari warga Desa Mejobo kecamatan Mejobo beberapa waktu lalu hingga kini memang masih menjadi polemik. Tudingan kepada PG Rendeng yang mengirim limbah ke Sungai Pendo, sehingga menyebarkan bau yang menyengat membuat warga Desa Mejobo mengeluh.

Nampaknya permasalahan limbah yang ada di Sungai Pendo memang tidak hanya kepada PG Rendeng saja, namun usaha pembuatan tahu pun dituding ikut menyokong limbah tersebut. Kabid Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup pada Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, Indriatmoko, Kamis 16 Agustus 2018 mengatakan, dari permasalahan itu dirinya mengundang pihak terkait dikantornya untuk duduk bersama.

Yang diundang adalah, BBWS, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, camat Jati, camat Mejobo, kepala kelurahan Mlatinorowito, kades Megawon, kades Tumpangkrasak, kades Mejobo, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus serta PG Rendeng dan pengusaha tahu dari Desa Tumpangkrasak dan Mejobo.  Menurut Indriatmoko, untuk hasil uji laborat dari limbah di Sungai Pendo memang belum keluar.

Dalam kesempatan ini kata dia, desa – desa yang memiliki usaha tahu juga diberikan pemahaman akan pentingnya IPAL atau tempat pengolahan limbah tahu. Sehingga sebelum limbah tahu dibuang ke sungai, harus diolah dulu dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pihak PG Rendeng melalui bagian staf Lingkungan Hidup, Rafi Ramdan mengaku, hingga kini pihaknya belum tahu kapan kondisi IPAL diperusahaannya normal kembali. Ini terkait memfungsikan kondisi bakteri agar bisa normal kembali. Apalagi kata dia, kasus ini baru terjadi dialaminya selama berada di PG Rendeng sejak 4 tahun lalu. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.