\Kudus, Radiosuarakudus.com- Selama dua hari yakni dari tanggal 17 dan 18 Juni 2019 seluruh SMP negeri di Kudus, membuka pendaftaran melalui jalur prestasi dan perpindahan tugas orang tua. Sementara dari pantauan reporter Radio Suara Kudus di SMP 2 Kudus, terlihat pada hari pertama PPDB online melalui jalur prestasi dan perpindahan tugas orang tua belum begitu ramai.
Menurut ketua panitia PPDB SMP 2 Kudus, Rifai, Senin 17 Juni 2019, dalam PPDB online untuk hari pertama dan kedua merupakan untuk jalur prestasi dan perpindahan tugas orang tua. Sedangkan untuk tanggal 19 – 21 Juni adalah PPDB untuk jalur zonasi.
Masih kata Rifai, dalam PPDB jalur prestasi dan perpindahan tugas orang tua ini pihaknya sangat selektif. Khususnya adalah untuk prestasi, sesuai dengan juknis yang dikeluarkan oleh Disdikpora Kudus, pihaknya menyusun daftar nilai piagam mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat internasional. Pada hari pertama ini, untuk pendaftar dari perpindahan tugas orang tua memang belum ada.
Dikatakan oleh Rifai, prosentase untuk jalur pretasi dan perpindahan tugas orang tua masing –masing adalah 5%. Disekolahnya ini nanti akan menampung 11 anak untuk jalur prestasi dan 11 anak lainnya untuk jalur perpindahan tugas orang tua. Namun bila nanti jalur perpindahan tugas orang tua tidak ada yang mendaftar, maka 22 anak yang ditampung adalah keseluruhan dari jalur prestasi.
Dijelaskan oleh Rifai, ada dua ruang yang disiapkan untuk PPDB jalur prestasi dan perpindahan tugas orang tua. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan satu ruang laborat computer dengan 6 petugas operator untuk membantu pendaftar dalam menginput data serta membuat akun.
Dari pengamatan reporter Radio Suara Kudus di SMP 2 Kudus, sampai pukul 10.00 pagi tercatat 24 anak yang mendaftar. Pendaftaran sendiri dimulai pada pukul 07.00 – 14.00. Sedangkan daya tampung di sekolah ini sebanyak 224 siswa dengan 8 kelas.
Diperkirakan pada jalur zonasi yang akan berlangsung pada tanggal 19 – 21 Juni mendatang, SMP 2 Kudus dan SMP – SMP negeri lainnya yang dianggap favorit akan dipenuhi oleh pendaftar. Meskipun untuk jalur zonasi, jarak terdekat antara kantor pemerintah desa pendaftar dengan sekolah yang menjadi pertimbangan utama. (Roy Kusuma – RSK)
