Dua Perusda Di Kudus Mulai Pembenahan

DSCN8269

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dua dari lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Kudus, saat ini masih dalam proses pembenahan. Karena tiga tahun sebelumnya, sempat dinyatakan merugi karena tidak bisa memberikan kontribusi ke Pemkab setempat. Dua perusahaan daerah (perusda) yakni, Perusahaan Daerah (PD) Percetakan dan Apotek. Kedua perusahan tersebut sempat tidak mendapat keuntungan, bahkan tidak bisa mencapai target yang ditentukan.
Direktur PD Percetakan Kudus, Sukari, Rabu 19 Oktober 2016 mengaku, kerugian itu dialaminya pada tahun 2014. Namun ditahun berikutnya, tidak mengalami kerugian dan bisa mencapai target. Sedangkan ditahun 2016 ini, pihaknya yakin bisa mencapai target.

Dia merasa yakin bisa mencapai target dan mendapat keuntungan. Karena untuk saat ini, tagihannya belum masuk keseluruhan. Sampai bulan Oktober ini, sudah tercapai 75 persen. Sukari menambahkan, ditahun 2016 ini untuk target keuntungannya, yakni Rp 40 juta per tahun. Sedangkan target omzet pertahunnya, sebesar Rp 2 milliar. Untuk mencapai target, pihaknya memperdayakan banyak marketing. Selain itu, memperbanyak relasi dan selalu meningkatkan pelayanan, kepada para pelanggannya. Tidak hanya itu, harga yang ditawarknnya pun, berani bersaing dengan pengusaha percetakan lainnya. Sukari juga meminta kepada semua SKPD agar bisa bekerjasama dengan pihaknya.

Terpisah Pejabat Sementara (Pjs) PD Apotek Kudus, Noor Indah mengaku, untuk mendongkrak pendapatan, pihaknya menjalin kerjasama, dengan beberapa rumah sakit sebagai penyedia obat di luar Elektronik katalog (e-Katalog) Obat. Pihaknya mencoba menjadi penyedia obat, yang diluar e-Katalog. Selain itu, memberikan pelayanan kepada pasien, dengan cara menjemput dan mengantar resep obat yang akan diberikan pasien.

Tidak hanya itu, setelah mengalami kerugian, selama tiga tahun terakhir, PD Apotek dibuka setiap hari, mulai dari Pukul 08.00-22.00 malam, kecuali hari-hari besar agama Islam, bahkan minggu juga buka, untuk meningkatkan omzet.

Noor memaparkan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2016 ini, omzetnya mencapai 3,6 milliar. Sedangkan sampai pada 30 September lalu, sudah tercapai 1,7 milliar, sedangkan kerugiannya mencapai Rp. 367 juta. Sedangkan tiga tahun terakhir, mulai dari tahun 2013 lalu terhitung. Dari total omzet pertahun 7,9 milliar, mengalami kerugian Rp 330 juta. Pada tahun 2014, omzetnya Rp 3,3 milliar, mengalami kerugian Rp 833 juta. Sedangkan ditahun 2015 lalu, omzetnya 3 milliar dan kerugiannya Rp 644 juta.

Kerugian itu, ujar Noor, karena mengalami penyusutan aset dan kelebihan karyawan. Sehingga, diambil sebuah kebijakan untuk menutup empat cabang apotek, yakni di Kecamatan Bae, Dawe, Kaliwungu dan Undaan.
Terpisah, Kabag Perekonomian setda Kudus, Dwi Agung Hartono mengatakan, khusus PD. Apotik Pemkab Kudus, setelah manajemen yang baru ini, terjadi perbaikan secara signifikan.

Bahkan dibawah Pjs direktur, Noor Indah, apotik plat merah itu memiliki manajemen yang terbuka. Diakuinya, saat direktur masih dipegang yang lama, sangat tidak efektif dan efisien. Bahkan terkesan amburadul. Sehingga pihaknya terpaksa menutup empat cabang. (Roy Kusuma – RSK)

You may also like...

Comments are closed.