Dua SD di Kecamatan Kota akan di Grouping

Ilustrasi Gedung Sekolah Dasar

Kudus, Radiosuarakudus.com – Karena kurang diminati masyarakat serta minimnya jumlah siswa di SD 3 Mlati Kidul serta SD Sunggingan keduanya di wilayah kecamatan kota , maka kedua SD tersebut mulai Oktober mendatang akan digrouping.

Menurut kepala SD 3 Mlati Kidul, Noor Rokhis, Rabu 17 September 2014, seluruh pelajarnya dari kelas 2 – 6 sebanyak 40 siswa. Sedangkan tahun ajaran 2014/2015 untuk kelas 1 memang tidak ada siswanya sama sekali. Dijelaskannya, sesuai aturan untuk sekolah dasar yang jumlah siswanya dibawah 50, maka wajib untuk mengajukan re grouping. Dikatakan oleh Noor Rokhis, rencana ini sebelumnya sudah dirapatkan dengan kepala kelurahan, BPD, tokoh masyarakat, RT, RW serta UPT Pendidikan kecamatan Kota.

Dan awal Oktober mendatang, siswanya akan dialihkan ke SD 1 Mlati Kidul. Kemudian untuk 3 guru PNS serta 2 guru GTT akan dialihkan ke SD 1 Mlati Kidul dan SD 2 Mlati Kidul. Sedangkan untuk kepala sekolah nantinya akan ditempatkan di kantor UPT Pendidikan kota sambil menunggu penataan para kepala sekolah SD.

Dijelaskan oleh Noor Rokhis, menurunya jumlah siswanya ini dimulai sejak tahun 2000 an hingga sekarang ini. Diakuinya, munculnya SDIT serta MI dengan membuka kelas full day mempengaruhi kepercayaan masyarakat untuk memasukkan anak – anak mereka ke SD negeri. Sementara itu kepala SD Sunggingan, Woro Sri Hartati mengatakan, sekolahnya terpaksa di re grouping karena hanya memiliki siswa sebanyak 23 anak.

Mereka dari kelas 3 – kelas 6. Sedangkan untuk kelas 1 dan kelas 2, memang tidak memiliki siswa. Para siswanya kini dialihkan ke SD Demangan 7 siswa, SD 2 Panjunan 3 siswa, SD 4 Ploso 11 siswa, SD 4 Panjunan 1 siswa serta ada yang pindah ke MI Janggalan 1 siswa.

Dijelaskan oleh Woro, dirinya secara langsung mengantar para siswanya yang dipindahkan ke beberapa SD tersebut. Namun untuk 3 guru PNS akan dialihkan ke SD mana, dia mengaku belum tahu.

Sedangkan untuk guru GTT yang sudah mengabdi 7 tahun lebih, menurut kepala UPT Pendidikan Kota, Parnianto, diminta untuk dirumah sementara sambil menunggu panggilan pihaknya. Mereka diminta tidak khawatir, karena nasibnya tetap akan diperhatikan.

Bahkan kata Woro, untuk sementara sambil menunggu penataan kepala SD, dia akan ditempatkan di UPT Pendidikan kota. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.