Filosofi Kirab Budaya HUT Kudus KE-465

Kirab Budaya

Kudus, Radiosuarakudus.com – Memperingati hari jadi kota Kudus ke 465 yang jatuh pada hari ini tanggal 23 September 2014, pemkab Kudus akan menggelar “Kirab Budaya” dengan tema “Kreatifitas Seni Berbasis Budaya Lokal”. Acara kirab ini akan digelar berbeda dengan kirab tahun-tahun sebelumnya. Konsep kirab tahun ini akan dihadirkan visualisasi yang menceritakan sejarah mulai awal sebelum adanya wilayah Kudus sampai lahirnya Kudus yang tak lepas dari budaya hindu sebelum islam disebarkan oleh sunan Kudus dan Sunan Muria serta perpaduan antara budaya hindu dan islam kala itu. Hal ini disampaikan oleh Bupati Kudus H. Musthofa beberapa waktu yang lalu di ruang kerjanya. “Perayaan HUT Kudus ke 465 tahun 2014 ini, dilaksanakan dengan konsep sejarah Kudus mulai dari adanya Budaya hindu sampai masuknya Islam di Kudus hingga berpindahnya kekuasaan kasunanan dibawah kerajaan Demak ke pemerintahan kadipaten yang dipimpin oleh Adipati dibawah pemerintahan Hindia Belanda”, jelas Musthofa.

Ditambahkan oleh Bupati Kudus pula, bahwa konsep tersebut lahir dengan gagasan bahwa masih Banyak warga Kudus yang belum mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya dan berdirinya Kudus itu sendiri dan bagaimana sejarahnya, mulai dari budaya hindu sampai budaya islam dan akulturasinya sehingga bisa dijadikan sarana memperkuat ciri khas jati diri dari masyarakat Kudus itu sendiri melalui budaya.

Ditempat terpisah kabag Humas Pemkab Kudus Putut Winarno menjelaskan bahwa, Acara kirab budaya ini akan dimulai dari perempatan Menara Kudus ke timur sampai pendopo Kabupaten dengan iring-iringan yang akan menceritakan bagaimana perkembangan Kudus mulai jaman hindu hingga masuk dan berkembangnya Islam. Dalam kirab ini akan diperlihatkan visualisasi kebudayaan Kudus mulai dari tempo dulu hingga sekarang. Di barisan terdepan acara kirab budaya ini akan “diarak” 3 pusaka agung yang meliputi cemeti, keris dan tombak yang konon merupakan wasiat kanjeng Sunan Kudus kepada penguasa kadipaten Kudus. Mengiringi 3 pusaka agung ini adalah pasukan tombak berjumlah 40 orang yang menggambarkan perjuangan Kanjeng Sunan Kudus mempertahankan kekuasaan pada zaman dahulu.

Dibelakangnya, ada gunungan nasi tumpeng yang mempunyai filosafi wujud dari rasa syukur kepada Sang Pengcipta atas segala nikmat yang telah dianugrahkan dan “parade” hasil-hasil bumi, jenang dan hasil industri atau yang diistilahkan “Wohwohan Hasileng Karangkitri” sebagai beberapa contoh nikmat yang ada serta ditutup oleh pasukan rontek. “Dengan melihat acara kirab budaya ini, diharapkan masyarakat akan bisa menyaksikan bagaimana perjalanan kebudayaan Kudus dari jaman duhulu hingga sekarang”, ujarnya

“Selain itu kirab juga menampilkan visualisasi sejarah berdirinya Kota Kudus yang tidak bisa lepas dari nama salah seorang tokoh penyebar agama Islam tersohor di tanah Jawa yaitu Syaikh Ja ‘ far Shodiq, atau lebih di kenal sebagai Sunan Kudus yang dimakamkan di tempat tersebut”, katanya.

Untuk pelaksanaan acara kirabnya masih belum ditentukan jadwal pelaksanaannya karena sampai saat ini masih dalam proses persiapan ditataran SKPD, Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan antar dinas dan instansi agar pelaksanaanya dapat maksimal. “Untuk jadwal pelaksanaan kirab sampai saat ini belum bisa ditentukan , hal ini dikarenakan kirab tahun ini akan digunakan sebagai sarana memperkuat jatidiri warga Kudus melalui budaya, sehingga kordinasi dan komunikasi antar dinas harus benar berjalan maksimal, jangan sampai anggaran yang digunakan tidak mendapatkan hasil yang maksimal untuk warga kudus”, Tambah putut.

Tak ketinggalan mewakili kebudayan Kudus saat ini, akan ditampilkan Kreativitas Seni Berbasis Budaya Lokal dari siswa SMP, MTS, SMA, SMK, dinas, instansi, negeri swasta dan sebagai penutup drum band profesional Akpol Semarang.

“Mudah-mudahan kebudayaan dan budaya-budaya Kota Kudus tempo dulu dapat terjaga dan lestari, Lebih-lebih sisi baik yang terkandung di dalamnya dapat diadopsi untuk menuju budaya Kota Kudus yang lebih baik dan bermartabat”, pungkas putut. (Humas)

You may also like...

Comments are closed.