Freddy Akhirnya Dimakamkan Di Ploso

Kudus, Radiosuarakudus.com- Jenazah seorang mualaf yakni Ignatius Freddy Wahyu Nugroho (48 tahun) warga Jalan Ganesha kelurahan Purwosari kecamatan Kota, Senin siang 11 Nopember 2019 akhirnya dimakamkan dipemakaman umum Ploso. Rencana untuk memakamkam jenazah Freddy ini sempat terjadi tarik ulur karena pihak keluarga menginginkan agar dikremasi. Sejak Sabtu 9 Nopember 2019 jenazah Freddy sudah disemayamkan di Yayasan Dharma Kudus. Bahkan Minggu malam 10 Nopember 2019, ada pertemuan antara pihak keluarga almarhum Freddy dengan MUI, FKUB serta Kesbangpol dan unsur Forkopimda terkait rencana pemakaman almarhum dengan cara Islam. Namun pihak keluarga dalam hal ini adalah ibu almarhum Freddy yakni Veronica Andriyani (Inneke) bersikukuh anaknya ingin tetap dikremasi.

Namun Veronica Andriyani akhirnya luluh dan ikhlas bila akhirnya anaknya dimakamkan dengan cara Islam sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut oleh almarhum itu. Hal ini karena berdasarkan dokumen kependudukan, kemudian persaksian keislaman dan persaksian syariat Islam milik almarhum Freddy, adalah beragama Islam. Bertempat di Yayasan Dharma Kudus (Senin siang, 11 Nopember 2019) pihak MUI, FKUB dan Kesbangpol menyampaikan berita acara hasil rapat Forkopimda yang berisi tiga poin. Intinya jenazah Freddy dilakukan dengan cara Islam sesuai dengan agama yang diyakini oleh almarhum semasa hidup. Dan jenazah ditetapkan untuk dimakamkan di Ploso.

Dalam menyampaikan berita acara itu, dihadiri oleh kepala Kantor Kesbangpol Kudus, Eko Budhi Santoso, ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kudus, Muhammad Ikhsan serta ketua MUI Kudus, Ahmad Hamdani dan perwakilan dari kelompok pengajian Al-Khidmah Kudus. Selain itu hadir pula perwakilan dari tokoh agama Katholik dan ibu almarhum Freddy, Veronica Andriyani serta wakil keluarga almarhum yakni H. Guntur Kusdi Mohtar.

Pada kesempatan itu, kepala Kesbangpol Kudus membacakan berita acara hasil rapat yang sebelumnya berlangsung di kantor Kesbangpol dan dipimpin langsung oleh Plt Bupati Kudus Hartopo dengan dihadiri Kapolres AKBP Saptono, Dandim 0722 Letkol Arm Irwansyah, kepala Kejaksaan Negeri Kudus Rustiningsih dan Ketua DPRD Kudus Masan serta ketua MUI Kudus Ahmad Hamdani dan Ketua FKUB Kudus Muhammad Ikhsan.

Sementara itu perwakilan pihak keluarga Veronica Andriyani (Inneke) yakni H. Guntur mengatakan, bahwa ini adalah bentuk harmonisasi yang luar biasa ditunjukkan oleh masyarakat Kudus. Dimana terdapat kebersamaan dan saling menghormati antar umat beragama dengan tidak memandang agama, suku dan ras. Ini juga ditunjukkan oleh ibu almarhum Freddy yang akhirnya mengikhlaskan anaknya untuk dimakamkan dengan cara Islam sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut oleh almarhum.

Pada kesempatan itu H. Guntur juga menyampaikan tiga permintaan dari Veronica Andriyani (Inneke) yakni, pertama agar bisa datang kapan saja ke makam almarhum Freddy. Kemudian kedua, pihak keluarga almarhun Freddy juga tidak datang saat acara prosesi memandikan hingga pemakaman jenazah. Serta ketiga adalah meminta agar saling menjaga silaturahmi dan saling mendoakan kepada almarhum Freddy.

Tepat pukul 11.00 siang acara serah terima jenazah Freddy, dari perwakilan keluarga almarhum yakni H. Guntur kepada ketua MUI Kudus Ahmad Hamdani. Selanjutnya, pukul 11.10 jenazah Freddy dibawa dengan menggunakan mobil jenazah milik Klinik Masyitoh ke RSI Sunan Kudus untuk dilakukan prosesi pemulasaran dengan cara Islam. Sekitar pukul 13.30 jenazah tiba dimushola Baitul Makmur Jetak Kembamg untuk disholati. Setelah itu jenazah baru dimakamkan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.