Guru GTT Harus DIpertahankan

guru GTTKudus, Radiosuarakudus.com – Program guru mengajar bersama yang rencananya akan dilaksanakan di komplek SD Mlatinorowito kecamatan kota, kini sudah dalam persiapan. Program yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta memaksimalkan guru yang ada ditengah beberpa sekolah tersebut minim siswa mendapatkan apresiasi dari kepala SD 1, SD 2, SD 3 dan SD 4 Mlatinorowito.

Menurut kepala SD 4 Mlatinorowito, Dwi Susanto, Rabu 21 September 2016, disekolahnya saat ini terdapat 76 siswa. Dia mengaku siap mengikuti program pembelajaran dengan menggabungkan 4 sekolah yang satu komplek ini. Dijelaskan oleh Dwi, disekolahnya terdapat 7 orang PNS yakni 6 guru kelas dan 1 guru agama serta 1 orang guru wiyata.

Hal yang sama juga diutarakan kepala SD 3 Mlatinorowito, Endang Ekanti Hermintari. Dia juga mendukung program ini. Bahkan kata dia, untuk saat ini dalam tahap persiapan, dimana ada dua ruang kelas yang akan dijadikan ruang guru termasuk ruang kepala sekolah yang akan dijadikan satu di SD 3 Mlatinorowito ini. Untuk di SD nya ini lanjut Endang, terdapat 2 guru kelas yang PNS, satu guru agama dan satu kepala sekolah, dengan jumlah siswa 161.

Sementara untuk guru wiyata terdapat 3 orang. Sedang untuk di SD 1 Mlatinorowito, kepala sekolah Sabari mengatakan, disekolahnya terdapat 5 guru PNS dan 1 kepala sekolah serta tidak memiliki guru agama. Dan guru wiyata 4. Dengan jumlah siswa sebanyak 108. Lalu untuk di SD 2 Mlatinorowito lanjut Sabari yang juga Plt di SD tersebut, terdapat 5 guru PNS serta 4 guru wiyata dengan jumlah siswa 171.

Ditegaskan oleh Sabari, bahwa dia mendukung program ini namun satu hal, dia meminta kepada Disdikpora agar tetap memberdayakan guru wiyata yang sudah lama mengabdi. Program guru mengajar bersama ini rencananya akan dilakukan pembelajaran  secara bersama 4 sekolah dalam satu komplek itu. Dan masing – masing masih ada kepala sekolah, sedangkan untuk kelas 1 hingga kelas 6 nantinya akan dibagi ditiap sekolah.

Bisa jadi, untuk kelas 1 sampai 6 nanti terdapat dua kelas. Dengan guru mengajar 1 orang dan dibantu oleh guru wiyata sebagai asisten. Sedangkan untuk kelas – kelas yang kosong ditiap sekolah, akan dimaksmimalkan untuk ruang kegiatan lainnya. (Roy-RSK)  

You may also like...

Comments are closed.