Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di lantai 4 Gedung Setda, Jum’at pagi 7 Desember 2018, Pemkab Kudus bersama Bank Jateng mengumpulkan perwakilan guru non pegawai negeri sipil (PNS), yang akan mendapatkan dana hibah Rp 1 juta per bulan.
Mereka diberi pengarahan sekaligus sosialisasi terkait teknis penerimaan dana hibah yang bakal cair Januari 2019. Menurut Asisten II Kabupaten Kudus Ali Rifai, saat ini sudah final penerima yakni berjumlah 12 ribu guru non PNS.
Dikatakannya, selama proses verifikasi dari 12 ribu sempat keluar masuk data penerima, karena masih ada calon penerima yang mendapatkan bantuan lainnya. Dan pekan lalu data sudah dikunci sehingga tidak ada keluar masuk lagi penerima bantuan. Hari ini mereka diberikan form untuk diisi guna pembukaan rekening oleh masing – masing penerima.
Dia menambahkan, pengisian formulir bisa dikumpulkan pada forum masing-masing. Pencairan nantinya, langsung ditransfer ke pemiliki rekening, hal ini menghindari adanya potongan dari orang-orang yang memanfaatkan dana tersebut.
Guru non PNS penerima dana hibah Rp 1 juta terdiri dari guru madrasah diniyah (Madin), taman pendidikan Alquran (TPQ), madrasah seperti MI, MTs, dan MA; guru SD, dan SMP; dan guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
Rifai juga menjelaskan, setelah mendapatkan dana hibah, tetap ada pengawasan dan evaluasi. Minimal enam bulan sekali, dan bagi guru yang sudah mendapat dana hibah ini bila kinerja mengajarnya menurun, maka bisa dicabut kembali dana tersebut.
Dikatakannya, Bupati Kudus HM. Tamzil tidak ingin guru-guru penerima bantuan langsung terlena. Justru, dengan adanya dana hibah ini harus menjadi pelecut untuk meningkatkan mutu pendidikan Kudus agar lebih baik. Dan, kedepan guru-guru tersebut harus mengikuti pelatihan, workshop, dan lainnya.
Dengan begitu kata Ali, maka kualitas guru akan meningkat dan akan berpengaruh terhadap kualitas siswa yang di didiknya. Sehingga diharapkan kualitas pendidikan di Kudus menjadi lebih terakui baik dilevel nasional maupun internasional. (Roy Kusuma – RSK)
