Guru SD Berugenjang Pantau Anak Didiknya Dalam Pelaksanaan PTS Secara Daring

Kudus, Radiosuarakudus.com- Awalnya kegiatan penilaian tengah semester (PTS) untuk SD dan SMP akan berlangsung secara tatap muka. Sementara jadwal PTS untuk SD adalah mulai tanggal 7 -18 September 2020. Sedangkan untuk SMP akan berlangsung pada tanggal 14 – 25 September 2020. Pada hari Minggu sore kemarin (6 September 2020) Disdikpora Kabupaten Kudus mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah baik SD dan SMP terkait rencana pelaksanaan PTS yang sebelumnya akan berlangsung secara tatap muka diganti dengan daring.

Dalam surat edaran Disdikpora itu disebutkan bahwa dari rilis https://covid-19.go.id/peta-resiko, peta resiko Kabupaten Kudus berada pada zona merah (resiko tinggi). Sehingga mau tidak mau pelaksanaan PTS SD dan SMP harus secara daring. Meski sebelumnya, Plt Bupati Kudus HM. Hartopo berkali – kali mengingatkan bahwa pihaknya mengijinkan sekolah tatap muka hanya saat pelaksanaan PTS dan semesteran. Itupun harus didampingi orang tua dan sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta dilakukan dengan shift. Alasannya, agar tidak terjadi pembodohan terhadap siswa itu sendiri, karena bila pelaksanaan PTS dan semesteran dilakukan secara daring dirumah kemungkinan akan dikerjakan oleh orang tua atau saudaranya.

Sementara itu Kepala SD 1 Mlatinorowito kecamatan Kota, Sabari, Senin 7 September 2020 mengatakan bahwa pihaknya hari ini sebetulnya sudah siap untuk pelaksanaan PTS dilakukan dengan tatap muka. Termasuk soal – soal juga sudah disiapkan. Secara umum kata dia, sekolahnya sudah siap bila PTS dilakukan secara tatap muka ataupun daring. Namun karena Minggo sore kemarin pihaknya baru mendapatkan surat edaran yang menegaskan bahwa PTS dilakukan secara daring, maka pihaknya langsung memberikan info ini langsung kepada para wali kelas. Dari wali kelas inilah akhirnya disampaikan ke masing – masing anak didiknya melalui WA grup kelas.

Untuk pelaksanaan kegiatan PTS ini kata Sabari, mekanismenya diserahkan ke masing – masing sekolah yang terpenting anak – anak merasa nyaman dan tenang dalam melaksanakan PTS tersebut. Untuk disekolahya lanjut dia, para wakil kelas men scan soal serta dikirim melalui grup WA kelas. Selanjutnya anak – anak mengerjakan dikertas folio, setelah selesai lalu difoto dan dikirimkan kembali melalui grup WA kelas. Dan hasil pekerjaan para siswa itu dikumpulkan pada tanggal 19 September 2020 disekolah. Tetapi penilaian sudah dilakukan ketika para siswa memfoto hasil pekerjaanya melalui grup WA kelas.

Sementara itu Kepala SD Berugenjang kecamatan Undaan, Darmo Winoto ketika ditemui reporter Radio Suara Kudus disekolahnya mengatakan, dengan adanya surat edaran dadakan itu akhirnya anak – anak didiknya diberitahu bila PTS berlangsung secara daring pada pagi tadi. Anak – anak diminta untuk datang ke sekolah mengambil soal mapel hari ini untuk dikerjakan dirumah.

Selanjutnya, hasil pekerjaan mapel hari ini diserahkan besok pagi sambil mengambil soal mapel hari besok. Untuk memastikan bahwa anak – anak didiknya mengerjakan soal mapel PTS dengan baik dan dikerjakan sendiri, maka para wali kelas diminta untuk mamantau dirumah anak – anak didiknya. Tentunya, dalam sehari ada beberapa anak yang dikunjunginya secara acak. Ini juga sebagai shock terapy agar anak – anak didiknya benar – benar serius dalam mengerjakan soal mapel untuk PTS.

Salah satu siswa SD Berugenjang, Dafa (11 tahun) siswa kelas 5 mengaku bahwa dirinya diberitahu bila PTS berlangsung secara daring baru tadi pagi. Sebelumnya dirinya diberitahu pihak sekolah bahwa pelaksanaan PTS akan berlangsung disekolah. Akhirnya tadi pagi dia datang ke sekolah  mengambil naskah soal untuk dikerjakan dirumah.

Ditanya enak mengerjakan tes disekolah atau dirumah, Dafa mengaku enak mengerjakan tes disekolah. Karena disekolah dapat bertemu dengan teman – temannya dan juga para guru. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.