Harga Beras Melambung, Masyarakat Menjerit

Kudus, Radiosuara.com- Cukup memprihatinkan, harga beras semakin sulit dikendalikan sampai menembus harga Rp 12.500 per kilogram. Agus (40 tahun), salah satu distributor beras asal Desa Demaan, Kecamatan Kota mengatakan, selama bertahun-tahun menjadi penyuplai beras bagi para pedagang dan warung makan, baru kali ini harga beras memecah rekor harga setinggi ini.

Menurutnya, beras medium yang dijual merupakan beras SS standar dengan harga grosir karungan Rp 10.800 – 11.400 per kilogram. Harga beras ini jika sampai di pengecer bisa mencapai Rp 13.000 per kilogram. Agus memastikan, kenaikan harga beras kali ini bukan ulah tengkulak atau distributor.

Pasalnya, harga gabah dari petani sudah sangat tinggi. Saat ini harga gabah dari petani mencapai Rp 7.000 per kilogram. Padahal, dalam kondisi normal sebelumnya, harga gabah hanya sekitar Rp 5.000 per kilogram. Penyebabnya karena stok gabah sangat minim.

Apalagi panen di Jawa Timur yang biasanya dapat menekan harga, sekarang banyak yang gagal panen.  Sehingga harga di Kudus ikut melambung.  Wahyu (43 tahun), salah satu pedagang beras di Pusat Perdagangan Beras Pasar Baru Kudus mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak tiga bulan yang lalu. Kenaikan harga terjadi bertahap setiap hari dengan besaran sekitar Rp 200 per kilogram.

Kenaikan harga ini tidak bisa dibendung karena kebutuhan beras masyarakat masih tinggi, sedangkan stok beras semakin tipis. Saat ini, dia mengaku mendapatkan pasokan beras dari berbagai daerah, seperti Jepara, Purwodadi, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Blora.

Hanya saja, jumlah pasokan hanya sedikit-sedikit. Dia mengaku, pedagang maupun konsumen sebenarnya sudah pada mengeluhkan kondisi ini. Namun, karena merupakan kebutuhan pokok, konsumen tetap membelinya. Dikatakannya, pedagang juga repot kalau harga terus naik. Uang yang didapat dari penjualan, ketika buat kulakan lagi tidak cukup.

Dia mengaku, peran pemerintah sudah saatnya dibutuhkan untuk turun tangan menekan harga yang sangat tinggi. Apalagi beras merupakan kebutuhan pokok utama yang harus dipenuhi setiap hari.

Kabid Fasilitasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno mengatakan, setelah upaya pertama dengan menjual beras murah belum berhasil, saat ini belum ada strategi lain untuk menekan harga. Dia mengaku masih menunggu ada panen raya yang diperkirakan Febuari mendatang. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.