Kudus, Radiosuarakudus.com – Meski beberapa waktu lalu Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdagsar) kabupaten Kudus, telah mengumpulkan pangkalan di Kudus, terkait perbub tentang harga eceran tetap (HET) gas elpiji 3 kg, namun hingga kini harganya masih dijumpai diatas HET.
Padahal dalam perbub disebutkan, bahwa harga ditingkat pengecer harus maksimal Rp. 18.000. Suhud warga desa Megawon kecamatan Jati, mengungkapkan, banyak warung – warung didesanya yang menjual elpiji 3 kg rata – rata Rp. 20.000.
Sementara itu Titik yang juga warga desa Megawon mengungkapkan hal yang sama. Dikatakannya, warung didekat rumahnya bahkan menjualnya dengan harga Rp. 21. 000.
Sementara itu, Kasi Perdagangan Dalam Negeri pada Disdagsar Kudus, Sofyan Dhuhri, Jum’ at 13 Pebruari 2015 mengakui bahwa hal itu masih banyak dijumpai dipengecer – pengecer. Bahkan kata dia, beberapa pangkalan juga melakukan penjualan diatas HET yang ditetapkan dalam perbub.
Pangkalan seharusnya menjual dengan harga Rp. 16.000, tetapi kenyataanya ada yag menjual Rp. 16. 500 sampai dengan harga Rp. 18. 000.
Ditegaskannya, pihaknya memang melakukan pemantauan serta melakukan pengecekan secara diam – diam untuk mengetahui “kenakalan” yang dilakukan oleh para pangkalan.
Untuk itu kata dia, pihak agen harus bertanggungjawab terhadap pangkalannya yang “nakal” tersebut agar ditegur dan diberikan sanksi.
Ditegaskannya, untuk pengecer yang menjual diatas HET, akan dilakukan pengecekan dari pangkalan mana warung tersebut mengambilnya. (roy)
