Hingga Hari Ini Jumlah ODP 84 Orang Dan PDP 13 Orang

Kudus, Radiosuarakudus.com- Hingga hari ini Senin 23 Maret 2020 pukul 07. 00 pagi jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang ada di Kudus sebanyak 84 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13 orang. Hal itu disampaikan jurubicara Tim Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, dr, Andini Aridewi dalam jumpa pers yang digelar diruang Priggitan. Dikatakannya, untuk data ODP saat ini sebanyak 84 orang yang terdiri dari dalam wilayah sebanyak 48 orang dan dari luar wilayah 36 orang. Sementara untuk PDP yang dirawat, dari dalam wilayah sebanyak 7 orang dan dari luar wilayah 6 orang. Dari dalam wilayah, 4 orang PDP dirawat di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus dan 3 pasien lainnya dirawat di RS. Aisyiyah Kudus. Sedangkan untuk PDP yang dari luar wilayah, 4 pasien dirawat di RSUD dr.Loekmonohadi serta 2 pasien lainnya dirawat di RS. Mardi Rahayu Kudus.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) luar wilayah yang dirujuk ke rumah sakit di Kudus kata dr. Andini, berasal dari Kabupaten Jepara, Demak dan Grobogan. Selain itu lanjut dr. Andini, seluruh rumah sakit yang ada di Kudus juga diinstruksikan untuk bisa memberikan pelayanan  terkait kasus covid-19 ini sebagai rumah sakit rujukan lini kedua.

Disamping itu pelayanan kesehatan sampai ditingkat puskesmas diwajibkan untuk bersinergi bersama dan selalu siap memberikan pelayanan penaganan kondisi covid-19 tersebut. Kemudian upaya pencegahan dilakukan diseluruh sektor terkait dan juga penerapan sistem social distancing (menjaga jarak sosial) dan disosialisasikan keseluruh masyarakat serta dilakukan monitoring terkait sistem itu.

Sementara itu Direktur RSU Aisyiah Kudus, dr. Hilal Ariyadi membenarkan bahwa Minggu malam (22 Maret 2020) rumah sakitnya menerima tiga pasien dalam pengawasan (PDP). Mereka masuk pada pukul 18.30, 21.00 dan pukul 22.00. ketiga pasien PDP tersebut kata dr. Hilal, adalah warga Kudus.

Untuk pasien pertama adalah rujukan dari puskesmas Rejosari Dawe. Sedangkan untuk ketiganya memiliki riwayat ada yang bekerja di transportasi asing, bekerja di Surabaya serta kuliah di Semarang. Untuk hasil rontgen masih diobservasi. Sementara untuk sampel lendir dimulut belum dilakukan karena belum adanya VTM dan sekarang masih menunggu bantuan dari pemerintah provinsi.

Saat ini kata dr. Hilal, rumah sakitnya sudah menyiapkan ruang isolasi dengan 6 bed (tempat tidur). Sedangkan terkait alat pelindung diri (ADP) pihaknya hanya memiliki 15 unit. Padahal paling tidak lanjut dr. Hilal, per hari dibutuhkan 6 APD yang langsung buang untuk sekali pakai. Dirinya sangat berharap bantuan APD dapat segera diberikan karena perlindungan kesehatan tim medisnya sangat penting dan utama. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.