HM. Tamzil Resmikan Gedung Medik Center Galilea RS Mardi Rahayu

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bupati Kudus HM Tamzil didampingi Wakil Bupati Hartopo, Sabtu 29 September 2018 meresmikan Gedung Medik Center berlantai 6 milik RS Mardi Rahayu. Hadir pula dalam acara tersebut Forkompinda serta beberapa pejabat lain dilingkungan pemkab Kudus. Selain itu, ketua Yayasan RS Mardi Rayahu, Lazarus Leimena juga hadir bersama tamu undangan lainnya.

Menurut Lazarus Leimena, gedung baru ini dibangun diatas lahan seluas 130 meter persegi. Dan gedung ini juga didesain sesuai dengan ketentuan kesehatan. Dan tanggal 15 Oktober mendatang, gedung ini akan dioperasionalkan. Dengan adanya gedung ini kata Lazarus, akan membantu masyarakat Kudus untuk rawat inap guna mendapatkan perawatan medis.

Disamping itu kata Lazarus, di RS Mardi Rahayu ini untuk ruang operasi dari 5 menjadi 8 ruang operasi. Dikatakannya, kasus kejadian kecelakaan di Kudus memang cukup tinggi sehingga di rumah sakit ini membangun ruang Trauma Center.

Sementara itu Bupati Kudus, HM. Tamzil mengatakan, komunikasi yang selama ini dibangun antara pemkab, RS Mardi Rahayu serta masyarakat harus tetap harmonis. Tamzil juga mendorong RS Mardi Rahayu untuk terus mengembangkan diri dalam melayani masyarakat.

Sementara itu, menurut keterangan Direktur RS Mardi Rahayu, dr. Pujianto, Gedung Medik Sentral Galilea ini merupakan bagian dari master plan pengembangan RS Mardi Rahayu untuk mendukung Trauma Center dan Unit Stroke sebagai center of excellence RS Mardi Rahayu. Gedung terbaru RS Mardi Rahayu ini memiliki 6 lantai. Central Sterile Supply Department (CSSD) dan ruang tunggu pasien berada di lantai 1, Instalasi Kamar Bedah dengan 8 ruang operasi di lantai 2, Instalasi Rawat Intensif atau dikenal dengan Intensive Care Unit (ICU) dan High Nursing Dependency (HND) di lantai 3, Unit Stroke yang dilengkapi dengan ruang Fisioterapi dan roof garden di lantai 5, serta ruang VVIP bangsal Edelweiss di lantai 6. Dengan beroperasionalnya gedung GMS maka jumlah tempat tidur yang tersedia kembali menjadi seperti sebelumnya yaitu 345 tempat tidur.

Dikatakannya, saat Gedung Medik Sentral Galilea operasional penuh, pelayanan center of excellence Trauma Center dengan kebutuhan tindakan bedah yang tinggi semakin mantap dilaksanakan. Kapasitas Instalasi Kamar Bedah RS Mardi Rahayu akan meningkat menjadi 8 ruang operasi dari semula 5 ruang operasi. Untuk memenuhi kebutuhan 8 ruang operasi tersebut, kapasitas CSSD juga ditingkatkan dengan penambahan alat sterilisasi sehingga CSSD RS Mardi Rahayu akan memiliki 3 alat untuk heat sterilization dan 1 alat untuk cold sterilization. Tidak hanya kapasitas yang meningkat, Instalasi Kamar Bedah di Gedung Medik Sentral Galilea juga telah menerapkan standar keselamatan pasien (patient safety) tertinggi dengan menggunakan sistem High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter tekanan positif sehingga sterilisasi ruang operasi semakin terjamin.

Maih kata dr. Pujianto, Unit Stroke Gedung Medik Sentral Galilea kini memiliki 21 tempat tidur dari sebelumnya 9 tempat tidur, telah dilengkapi dengan ruang Perawatan Stroke Akut (PSA) untuk mengoptimalkan penanganan stroke fase akut yang sangat menentukan kualitas pemulihan pasien, juga ruang Fisioterapi yang didesain dan dilengkapi alat sesuai kebutuhan pasien stroke, serta roof healing garden sebagai pendukung non medis dari upaya pemulihan pasien paska stroke.

Ditegaskan oleh dr. Pujianto, khusus bagi peserta BPJS Kesehatan, penerapan sistem rujukan berjenjang tidak akan mengurangi manfaat Gedung Medik Sentral bagi pasien. Pasien gawat darurat seperti pasien kecelakaan, pasien stroke, atau pasien yang memerlukan perawatan intensif tidak membutuhkan rujukan dan dapat langsung menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mardi Rahayu untuk mendapatkan penanganan kegawatdaruratan kemudian penanganan lanjutan di Gedung Medik Sentral, baik untuk operasi, perawatan stroke, maupun perawatan intensif di Instalasi Rawat Intensif/ICU. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.