Kudus, Radiosuarakudus.com- Ratusan rumah di Desa Jojo, Kecamatan Mejobo terendam banjir dengan ketinggian 20 – 60 sentimeter. Kendati begitu, hingga kini belum ada warga yang mengungsi.
Banjir yang terjadi di Jojo disebabkan hujan deras yang mengguyur Kudus pada Rabu (17/11/2021) malam, mulai pukul 18.15 – 20.30 WIB. Tingginya debit air membuat saluran irigasi di Jojo overload, hingga melimpas ke permukiman warga.
“Tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB air Sungai Jojo yang bermuara ke Sungai Juwana 1 melimpas ke permukiman warga. Air banjir menggenangi rumah dan jalanan di Jojo,” kata Kapolsek Mejobo, AKP Cipto, Kamis (18/11/2021).
Lebih lanjut, Cipto menuturkan air banjir merendam sebanyak 225 rumah warga di dua RW. Dengan rincian 40 rumah di RW 1 dan 185 rumah di RW 3.
Air banjir yang menggenangi rumah warga Jojo berkisar 5 – 20 sentimeter. Sementara untuk ketinggian air banjir yang merendam akses jalan warga sekitar 20 – 60 sentimeter.
“Disitu kawasan banjir, untuk rumah warga sebagian besar sudah ditinggikan. Jadi air banjir yang merendam rumah warga tidak terlampau tinggi,” katanya.
Selain merendam rumah dan jalan banjir juga merendam empat sekolah dasar. Yakni SDN 1, 2 dan 3 Jojo serta MI Jojo. Air banjir tidak masuk ke ruang kelas, hanya merendam halaman sekolah dengan ketinggian 20 – 60 sentimeter.
“Makin siang ini ketinggian air banjir semakin naik. Laporan tadi pagi ketinggian sekitar 40 sentimeter, siang ini naik,” ungkapnya.
Menindaklanjuti hal ini, Cipto berpesan agar masyarakat yang ingin melintas di Jalan Hadiwarno – Sadang, sementara waktu bisa mengambil jalur alternatif. Sebab ketinggian air dijalur itu cukup tinggi. (Roy Kusuma – RSK)
