Ibu Rumah Tangga Asal Semarang Adukan Kasus Bullying Anaknya Ke JPPA

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Kasus bullying dan kekerasan dilingkungan sekolah harus menjadikan perhatian semua pihak khususnya adalah pihak sekolah baik negeri dan swasta. Apalagi kasus bullying dan kekerasan disekolah pernah terjadi di Kudus beberapa kali. Terkait kasus serupa, Arum Suminarsih seorang Ibu rumah tangga asal Semarang mengadu ke Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus.

Pasalnya, anaknya yang masih duduk di bangku kelas tujuh salah satu SMP swasta di Kudus mendapatkan perlakuan bullying dan kekerasan dari teman sekelas beberapa waktu lalu.

Parahnya, Arum menilai pihak sekolahan kurang tanggap dalam mengatasi permasalahan tersebut dan dianggap sebagai permasalahan anak yang sepele. Padahal, sambung dia, jika hal serupa dibiarkan berlarut-larut akan berdampak buruk bagi anak.

Dia menegaskan, sengaja datang ke JPPA itu agar kejadian serupa tidak terulang lagi kepada putranya ataupun anak-anak yang lain. Terlebih, hal tersebut jika terus dianggap sepele ditakutkan akan berdampak pada psikologis anak nantinya.

“Tujuan saya agar hal sama tidak terulang, baik bullying, kekerasan anak, hingga tindakan diskriminasi di sekolah tak lagi terulang. Sebisa mungkin sekolah harus ramah anak dan tanggap dengan perlindungan anak,” katanya, Jumat (15/10/2021).

Sementara itu Ketua JPPA Kudus Noor Haniah mejelaskan, kekerasan yang terjadi pada anak bisa disebabkan dari sejumlah faktor. Termasuk, salah satunya terlalu lama pembelajaran dari membuat anak jadi bosan, selain itu bisa menimbulkan turunnya psikis pada anak.

Ia menyebut permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Baik dari orang tua kedua belah pihak hingga sekolahan sudah diberikan edukasi agar kedepan lebih bisa menjadi sekolah ramah anak dengan langsung menangani permasalahan yang terjadi.

Kedepan, pihaknya akan kembali melakukan edukasi tentang pentingnya sekolah ramah anak di berbagai sekolahan. Menurutnya kasus serupa sudah jarang terjadi di Kudus dalam beberapa waktu terakhir.

“Kami sudah jadwalkan untuk lakukan edukasi ke sekolahan. Nantinya akan kami beri pembelajaran karakter agar tidak ada lagi kekerasan disekolahan. Intinya kami dorong sekolahan untuk lebih bisa menjadi sekolah yang ramah anak,” ungkapnya. (Roy Kusuma)

About

You may also like...

Comments are closed.