Industri Rokok Indonesia Sengaja Mau Dimatikan Asing

Industri Rokok Indonesia Sengaja Mau Dimatikan Asing

Kudus, Radiosuarakudus.com – Thomas Budi Santoso Direktur Produksi PT Djarum mengungkapkan perusahaan rokok dalam negeri diprediksi tidak akan menang melawan produsen rokok putih dari luar negeri ketika rokok kretek tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Padahal, produk rokok kretek buatan Indonesia saat ini sudah dikenal oleh 47 negara di dunia.

Artinya, kata dia, ketika masyarakat luar negeri mencium bau asap rokok kretek sudah bisa menebak bahwa rokok tersebut merupakan buatan Indonesia. Sebelumnya, mereka justru asing dengan bau asap rokok kretek buatan Indonesia, namun lambat laun akhirnya mereka mengenali kualitas produk rokok kretek Indonesia.

Harapannya, kretek menjadi industri “heritage”. Terhadap DPR yang baru dilantik, dia berharap, peraturan yang bakal dimunculkan soal tembakau bisa seimbang dengan kontribusinya dan sisi ekonomi serta soal industri “heritage”. Apalagi, lanjut dia, sejumlah negara maju justru berupaya melindungi industri rokok di dalam negerinya agar tidak timbul permasalahan. Ia juga mempersilakan pihak yang tidak suka dengan rokok, akan tetapi hak industri tetap harus dihormati.

Nur Wito, pengusaha rokok dari Pabrik Rokok Gentong Gotri menambahkan, seharusnya semua pihak memiliki spirit mengembangkan industri rokok karena memiliki sejarah panjang agar tidak hanya tinggal kenangan. Pada tahun 2007, jumlah perusahaan rokok mencapai 1.500 perusahaan, kini hanya tersisa 150-an perusahaan.

Meskipun Indonesia tidak meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau konvensi pengendalian tembakau, peraturan yang dibuat pemerintah justru mengadopsi FCTC, bahkan jauh lebih berat aturannya meskipun perusahaan rokok juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit.

Seharusnya, tegas dia, pemerintah memang mementingkan kepentingan nasionalnya, dibanding kepentingan luar negeri. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.