Inflasi Desember 2016 Di Kudus Tertinggi Kedua Di Jateng

 

inflasi-kudus

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pada bulan Desember 2016 lalu, inflasi di Kudus sebesar 0,30% dengan indeks harga konsumen (IHK) 131,20 lebih rendah dibanding bulan November 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,67% dengan IHK sebesar 130, 81.

Hal itu dikatakan kepala BPS Kudus, Sapto Harjuli Wahyu, rabu 4 januari 2017. Dijelaskannya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,85%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,16%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03%, kelompok kesehatan 0,48% dan kelompok transport, komunikasi dan jasa 0,67%.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,80%, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,46%.

Sementara lanjut Sapto, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, beras, cabai rawit, bensin, melon, tarif pulsa ponsel dan kelapa. Sedangkan untuk komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, laptop/notebook, AC, televisi berwarna, salak dan pisang.

Untuk nasional kata Sapto, pada bulan Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,42% dengan IHK 126,71 dan Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,21% dengan IHK 124,71. Inflasi juga terjadi di lima kota SBH dan satu kota SBH mengalami deflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di kota Purwokerto sebesar 0,37% dengan IHK 123,23, lalu kota Kudus dan kota Surakarta masing – masing sebesar 0,30% dengan IHK masing – masing sebesar 131, 20 dan 122, 41.

Kemudian kota Semarang sebesar 0,20% dengan IHK sebesar 124, 59 dan inflasi terendah di kota Cilacap sebesar 0,09% dengan IHK sebesar 127,81. Deflasi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,09 dengan IHK sebesar 122,49.

Sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender sebesar 2,32%, sedangkan laju inflasi “Year on Year” (Desember 2016 terhadap Desember 2015) juga sebesar 2,32%. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.