Januari Kudus Deflasi 0, 36%

ilustrasi deflasi

Kudus, Radiosuarakudus.com – Kabupaten Kudus, pada Januari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,36 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 123,71 persen atau lebih rendah dibanding Desember 2014 yang mengalami inflasi 2,47 persen dengan IHK sebesar 124,16 persen.

Menurut kepala BPS Kudus Endang Tri Wahyuningsih, Selasa 3 Pebruari 2015, deflasi di Kudus lebih tinggi dibanding dengan deflasi nasional tercatat hanya 0,24 persen, sedangkan di Jateng 0,36 persen.

Ia mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga sejumlah komoditas yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran. Di antaranya, penurunan indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 5,76 persen.

Sementara kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,28 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,54 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,76 persen, kelompok sandang 0,76 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,09 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar, yakni turunnya harga premium, pasir, kacang panjang, ikan lele, jeruk, bawang merah, buncis, angkutan antarkota, bayam dan solar.

Sementara kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, yakni bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, daging ayam ras, wortel, rokok kretek, filter, salak, melon, air kemasan, dan beras.

Di bandingkan dengan enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, tingkat deflasi di Kudus menempati urutan dua setelah Kota Semarang yang mengalami deflasi sebesar 0,48 persen. Kota yang mengalami deflasi berikutnya, yakni Kota Cilacap sebesar 0,26 persen, Kota Surakarta 0,20 persen, Kota Purwokerto 0,13 persen, Kota Tegal 0,10 persen.

Laju inflasi tahun kalender sebesar -0,36 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 6,42 persen. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.