Kartu Indonesia Pintar Sudah Bisa Dicairkan

KIPKudus, Radiosuarakudus.com – Kartu Indonesia Pintar (KIP) sudah didistribusikan dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui jasa ekspedisi ke desa-desa. Kartu tersebut, khusus diberikan kepada siswa yang masih aktif sekolah dan terdaftar data pokok pendidik (Dapodik).

Menurut Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Kasmudi, Jum’ at 5 Agustus 2016, bagi penerima KIP yang sudah lulus SMA atau tidak melanjutkan sekolah maka tidak bisa mencairkan KIP meskipun memegang kartu. Karena sudah tidak masuk ke dalam data dapodik.

Dan pihak sekolah harus melakukan dua hal, yakni memasukkan data ke dapodik bagi yang sudah memegang kartu dan mendata siswa yang belum mendapatkan KIP sehingga kedepan bisa diusulkan.

Kasmudi menegaskan kembali, tujuan KIP ini untuk memberikan keringanan bagi yang tidak mampu dalam pendidikan, agar para siswa bisa melanjutkan sekolah sampai wajar dikdas yakni 12 tahun.

Dijelaskannya, masyarakat yang sudah memegang KIP mendatangi sekolah masing-masing untuk didaftarkan ke dapodik, nantinya sekolah memberikan data tersebut ke dinas dan dikirimkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kalau sudah mendapatkan SK dari Kemendikbud melalui dinas maka sudah bisa dicairkan. Dan, SK tersebut akan diserahkan ke sekolah dan diberikan kepada penerima KIP plus surat rekomendasi sebagai syarat pencairan.

Dia menambahkan, dinas juga menghubungi pihak yang sudah ditunjuk untuk pencairan KIP serta mengirimkan nama-nama yang sudah verifikasi dari pusat. Mekanisme tersebut, wajib diketahui masyarakat dan perangkat desa.

Kasmudi menambahkan, data siswa yang belum medapatkan KIP, pihak desa dapat memberikan merekomendasikan dan menyerahkannya ke sekolah-sekolah. Sampai Juli 2016, jumlah SD yang sudah mencairkan sebanyak 7.141 siswa dengan dana Rp 2,37 miliar. Sedangkan SMP sebanyak 2.745 siswa dengan dana Rp 1,35 miliar.

Kabid Dikmen Agus Nuratman menjelaskan, ada siswa sasaran kurang mampu diantaranya SMA jumlahnya ada 2.009 siswa tapi yang sudah mencairkan baru 1.773 siswa.

Untuk siswa sasaran dari SMK jumlahnya ada 4.173 siswa yang baru mencairkan sebanyak 2.921 siswa. Dia menambahkan, data tersebut diperoleh dari tahun 2015 kalau yang terbaru 2016 belum ada laporan masuk. (Roy-RSK)

You may also like...

Comments are closed.