Kudus, Radiosuarakudus.com- Setelah kondisi memprihatinkan terjadi di tiga ruang kelas di SD Negeri Wonosoco kecamatan Undaan yang sempat ditinjau Bupati Kudus HM Tamzil beberapa waktu lalu, kini kondisi serupa kembali dijumpai. Kali ini terjadi di ruang kelas V SDN 1 Kaliwungu kecamatan Kaliwungu. Ruang kelas tersebut didapati plafon bolong-bolong, dan disangga dengan bambu. Meski begitu, masih digunakan aktivitas belajar mengajar.
Menurut penuturan kepala SDN 1 Kaliwungu Noor Cahya Afit, Kamis 18 Oktober 2018, awalnya plafon berjatuhan sedikit demi sedikit. Ada yang sudah retak, dan bolong. Kemudian sebagai antisipasi agar plafon lainnya tidak jatuh lagi, maka disangga menggunakan bambu.
Dikatakan oleh Noor Cahya Afit, dirinya sudah melakukan cek dan kondisi kayu-kayu atap masih cukup baik, hanya plafonnya yang rapuh, dikarenakan genting bocor, sehingga air hujan merembes. Penyangga bambu dipasang hari Rabu kemarin dan hari ini dirinya laporan ke UPT Pendidikan Kecamatan Kaliwungu.
Dia juga menjelaskan, sudah pernah mengajukan bantuan Block Grant 2018, tidak disetujui karena bersamaan dengan bantuan dana alokasi khusus (DAK) untuk rehab ruang kelas IV, VI, ruang kantor, dan ruang tamu, dengan nominal Rp. 181 juta.
Dia mengaku tidak tahu harus dengan menggunakan anggaran dari mana untuk rehab kelas V ini. Dia juga mengaku sudah mengajukan proposal dan kini tinggal Disdikpora Kudus yang memutuskan.
Sementara itu, salah satu siswa kelas V Bagus Satria Pratama mengatakan, langit-langit atau plafon bolong-bolong, dan retak membuatnya takut untuk belajar. Dia mengatakan, mulai ada penyangga sejak Senin lalu.
Terpisah, Kabid Dikdas Suharto mengatakan, sudah memerintahkan Kasi dan staf Sarpras ke SDN 1 Kaliwungu untuk dilihat, seberapa besar kerusakannya. Dari hasil laporan stafnya nanti kata Suharto, akan segera ditindaklanjuti.
Seharusnya ketika masa rezim Bupati Musthofa, kondisi SD negeri sudah harus baik dan tidak malah meninggalkan kondisi memprihatinkan. Dan semakin banyak PR Disdikpora Kudus untuk memperbaiki kondisi ruang kelas dan plafon maupun kayu atap yang sudah lapuk karena usia. (Roy Kusuma – RSK)
