Kepala Daerah Harus Berkomitmen Dalam Pelestarian Cagar Budaya

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bila Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pelestarian cagar budaya disuatu daerah, namun kepala daerah tidak ada komitmen yang sama maka hal itu jelas tidak mungkin terwujud. Karena pelestarian cagar budaya harus  didukung oleh semua pihak. Untuk mendukung hal itu, salah satunya adalah setiap kabupaten/kota harus membentuk Tim Ahli Cagara Budaya (TACB).  Hal itu diungkapkan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, Sukronedi usai membuka kegiatan diskusi kelompok terpumpun (DKT) di Hotel Griptha, Kamis 15 Oktober 2020.

Diakuinya, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah ternyata baru 17 kabupaten/kota yang sudah membentuk TACB. Sementara 18 kabupaten/kota lainnya masih belum memiliki TACB. Hal ini sangat disesalkannya, karena sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 disebutkan bahwa cagar budaya harus melalui penetapan. Dengan masih belum adanya TACB di 18 kota/kabupaten di Jawa Tengah itu menunjukkan bahwa mereka belum ada komitmen.

Maka dari itu TACB harus segera dibentuk sebagai wujud komitmen pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan penetapan cagar budaya diwilayahnya masing – masing. Untuk itu kepala daerah harus membentuk TACB diwilayahnya. Karena TACB dibutuhkan dalam membuat kajian – kajian bila ada potensi yang diduga adalah cagar budaya diwilayahnya.

Ditambahkan oleh Sukronedi, memang masih ada pandangan dari sejumlah kepala daerah yang menganggap cagar budaya tidak ada nilai ekonomisnya. Yang artinya, ketika cagar budaya diberikan dana maka kepala daerah beranggapan itu harus impas untuk pemasukan kas daerah.

Namun bagi cagar budaya lanjut dia, tidak bisa seperti itu tetapi hasilnya adalah untuk jangka panjang. Dijelaskannya, ketika ada kucuran dana untuk pemugaran pelestarian maka nilai dari cagar budaya itu bisa bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Selain itu, bila cagar budaya tesrebut dikelola dengan baik maka tentunya akan menghasilkan secara ekonomis. Dia mencontohkan Kota Lama Semarang yang sekarang menjadi tujuan masyarakat dalam berekreasi bersama keluarga. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.