Kerugian Petani Desa Setrokalangan Akibat Banjir Capai Rp. 520 juta

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sudah tiga bulan terakhir hamparan sawah milik petani di Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu terendam banjir. Ketua kelompok tani “Karono Tirto” desa tersebut, Subroto, Selasa (23/2/2021) mengatakan pihaknya sejak tiga hari lalu melakukan pompanisasi. “Kami secara swadaya sudah melakukan pompanisasi sebanyak 18 buah pompa. Kemudian dibantu oleh Dinas Pertanian dan Pangan dua pompa, sehingga total ada 20 pompa yang kami  gunakan untuk membuang air yang menggenangi sawah kami mas,” kata dia.  Air dari sawah kata dia, dibuang ke sungai SWD 2.

Masih kata Subroto, lahan pertanian yang tergenang banjir di desanya ini secara keseluruhan dengan luas  52 hektar. Namun khusus untuk di Dukuh Karangturi seluas 30 hektar, 22 hektar lainnya berada di Dukuh Setro dan Dukuh Kalangan. “Usia tanaman yang terendam ada 30 hari dan ada yang 50 hari. Tapi ada juga yang hampir panen malah terendam banjir. Bila dihitung kerugian, total sih Rp. 520 juta,” ungkapnya.

Sementara itu tadi pagi (23/2/2021) Plt Bupati Kudus, HM Hartopo sempat mengunjungi pompanisasi di Dukuh Karangturi Desa Setrokalangan, Kaliwungu. Kepada wartawan yang menemuinya usai acara sosialisasi FKUB di aula Balai Desa Karangbener, Hartopo mengatakan ini adalah bentuk kepedulian pemkab terhadap para petani yang terdampak banjir. “Tadi ada 20 pompa yang digunakan untuk memompa air dari sawah ke sungai SWD 2. Delapan belas pompa merupakan swadaya petani, sedangkan dua pompa lainnya bantuan dari Dinas Pertanian,” ujarnya.

Terkait permasalahan banjir di Kudus, Hartopo mengakui banyak yang harus dievaluasi. Bila melihat penyebabnya tentu banyak persoalan yang harus diselesaikan. “Bila kita melihat di Piji dan Dawe, banyaknya abrasi yang terjadi diwilayah atas. Sehingga membawa sedimentasi di kedua sungai itu,” kata dia. Bila dari arah selatan lanjut dia, ada kiriman dari Purwodadi karena ada pengaturan pintu di bendung Kletak dan bendung Wilalung.

Kedepan ujar dia, pihaknya akan membentuk tim pemeliharan  untuk tanggul. “Tim pemeliharaan tanggul sungai milik BBWS ini nanti dibawah pemkab dengan melibatkan beberapa OPD terkait. Tim pemeliharaan tanggul ini nanti bertanggungjawab terhadap pemeliharaan talud maupun tanggul tanah saat musim kemarau, “ tutupnya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.