“Kudus Cup 2014” Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional (Memperingati Hari Jadi Kota Kudus ke- 465)

BROSUR KUDUS CUP 2014

Kudus, Radiosuarakudus.com – Lomba burung berkicau tingkat nasional menurut rencana akan digelar di komplek Musium Kretek Kudus Desa Getaspejaten Kecamatan Jati (Kudus) Minggu 28 September 2014. Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Kudus ke- 465, yang jatuh pada Selasa (23/9).

Menurut informasi yang diterima Ketua Panitia Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional (LBBN) Kudus Cup 2014, Satria Agus Himawan (32), jumlah burung berkicau yang akan mengikuti lomba berkisar antara 900-1000 ekor, bahkan bisa lebih. “Jika itu benar terwujud, maka lomba ini kali tergolong paling besar diantara lomba serupa yang pernah digelar di berbagai kota/kabupaten di Indonesia,” tuturnya Rabu (24/9).

Satria yang juga dikenal sebagai Kasubbag Publikasi dan Fasilitasi Media Bagian Humas Setda Kudus menambahkan, burung berkicau yang akan bertanding tersebut berasal dari komunitas atau perorangan asal berbagai kota/kabupaten di Jawa. “Penyelenggaraan ini kali merupakan salah satu cara untuk mengukur kemampuan kami dan jika berhasil sesuai rencana, kami akan bidik sasaran utamanya adalah penyelenggaraan serupa,namun kelasnya adalah Piala Raja. Kelas tertinggi dalam lomba burung berkicau nasional,” ujarnya penuh semangat.

Namun yang lebih penting dari semua itu menurut dia, lomba burung berkicau adalah salah satu alat/cara bagi komunitas, penggemar dan penyayang untuk ikut berpartisipasi aktif melestarikan aneka jenis burung yang dilindungi maupun tidak dilindungi yang mulai terancam punah (merosot drastis populasi dan jenisnya). Tak kalah penting juga, lomba burung berkicau ini diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi Kota Kudus ke-465. “Lomba ini masuk dalam agenda kegiatan rangkaian Hari Jadi Kudus Ke-465,” jelasnya.

Ia menambahkan dengan penyelenggaran lomba yang teratur dan profesional, maka secara bertahap ancaman kepunahan mulai tertangani. “ Sebab, dengan sendirinya usaha pakan, sangkar, penangkaran burung dan sebagainya bakal berkembang. Cukup lumayan jumlah tenaga kerja yang terserap,” tegas Satria.

Selain itu, ia dan segenap kicau mania di Kudus menyambut gembira dengan rencana pembangunan khusus pasar burung di komplek Pasar Hewan Jati Wetan yang akan didanai dari APBD Kudus 2014.

Dengan adanya pasar khusus burung tersebut, maka secara tidak langsung memperkuat komunitasnya untuk menggelar lomba burung sekelas Piala Raja, seperti yang baru dilaksanakan di komplek Candi Prambanan , 7 September 2014. “Jika memang komplek Museum Kretek Kudus diperkenankan menjadi lokasi tetap lomba burung berkicau, maka sangat terbuka lomba sekelas Piala Raja digelar di Kudus. Sebab, lokasinya sangat ideal untuk lomba semacam ini. Hal itu berdasarkan pengakuan dari peserta yang pernah mengikuti lomba di sini,” tambah Satria.

Kepala Unit Pelaksana Teknis, Museum Kretek Kudus, Suyanto yang ditemui terpisah menyatakan pihaknya tidak keberatan dengan rencana Muria Paksi Kudus menggelar lomba burung tingkat nasional, hingga persiapan lomba yang dilaksanakan setiap minggu sekali. “Kami tidak memungut biaya penyelenggaraan. Hanya saja tiket masuk dengan harga standar/sesuai peraturan daerah menjadi milik kami. Juga disediakan honor khusus untuk penjaga kami. Nampaknya Pengurus Muria Paksi Kudus tidak keberatan. Kami tinggal membuat perjanjian hitam putih saja sebagai bentuk formalnya,” ujarnya.(Humas)

You may also like...

Comments are closed.