Kudus dan Semarang Bulan Juli Lalu Inflasi Tertinggi Se Jateng

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pada bulan Juli lalu di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 139,70. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran. Hal tersebut disampaikan kepala BPS Kudus, Sapto Harjuli Wahyu, Kamis 2 Agustus 2018, dalam rilis inflasi dikantornya. Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan kata dia, sehingga mempengaruhi inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58%.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik,  gas dan bahan bakar sebesar 0,24%. Lalu kelompok sandang 0,925, kelompok kesehatan 0,28% dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,33%. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,31% serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,03%.

Ditambahkannya, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, bensin, tarif sekolah dasar, mie dan upah pembantu rumah tangga. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah tarif Sekolah Menengah Atas, bawang merah, beras, angkutan antar kota dan cabai merah.

Untuk nasional lanjut Sapto, pada bulan Juli mengalami inflasi sebesar 0,28% dengan IHK 134,14 dan Jawa Tengah inflasi sebesar 0,10% dengan IHK sebesar 131, 98%. Dijelaskan oleh Sapto, inflasi di Jawa Tengah terjadi di enam kota SBH. Sedangkan inflasi tertinggi di dua kota yakni Kudus dan Semarang dengan inflasi sebesar 0,11% dan IHK masing – masing sebesar 139,70 dan 131,60. Sedangkan dua kota lainnya yakni Cilacap dan Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,09% dengan IHK masing – masing sebesar 136,47 dan 128,97. Kemudian Kota Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,08% dengan IHK sebesar 130,63 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tegal yakni sebesar 0,06% dengan IHK sebesar 130,25.

Sementara itu laju inflasi tahun kalender sebesar 2,22%, sedangkan laju inflasi “year to year” (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 3,02%. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.