Kudus, Radiosuarakudus.com- Sepanjang tahun 2020 mulai Januari hingga September kabupaten Kudus untuk Indeks Keluarga Sehat (IKS) baru mencapai 0,23 yang targetnya adalah 0,5. Sementara dalam kategori IKS sendiri, sebuah keluarga dikatakan sehat apabila penilaianya mencapai 0,8. Sedangkan untuk pra sehat adalah 0,5 – 0,8 sedangkan untuk dibawah 0,5 adalah masuk kategori tidak sehat. Hal itu disampaikan Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi, Jum’ at 23 Oktober 2020.
IKS sendiri kata dia, terdiri dari 12 indikator yang harapannya bagaimana seluruh keluarga di Kudus menjadi sehat dengan memenuhi 12 indikator itu. 12 indikator itu adalah KB, ibu bersalin di faskes, balita dipantau tumbuhkembangnya, ASI eksklusif, pasien TB paru mendapatkan pengobatan standar, hipertensi mendaptkan pengobatan secara teratur, pasien gangguan jiwa tidak terlantarkan, semua keluarga tidak merokok, semua keluarga menjadi peserta JKN, akses air bersih serta keluarga memiliki jamban. Diakuinya, dari 12 indikator IKS ini yang terberat adalah terkait perilaku. Yakni merokok dan pemberian ASI eksklusif yang jarang diberikan oleh ibu.
Diakuinya, Kudus tahun 2020 mentargetkan IKS sebesar 0,5 yakni kategori keluarga pra sehat. Untuk mencapai target itu lanjut dr. Andini pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dan harus didukung oleh stakeholder lainnya. Untuk itu, dalam pencapaian target IKS 0,5 pihaknya mencoba menggalang dan mensinergikan jejaring – jejaring untuk terlibat langsung. Tentunya ujung tombak ada di puskesms – puskesmas yang ada di Kudus.
Jejaring yang dirangkul adalah semua unsur dan lintas program dan lintas sektor. Dan yang dilibatkan adalah organisasi profesi kesehatan, institusi kesehatan, organisasi faskes serta dinas dan OPD terkait dan juga orgnisasi seperti PKK dan lainnya. Harapannya, dengan adanya rapat koordinasi dan MoU antara Dinas Kesehatan dan faskes serta organisasi profesi ini pencapaian target IKS dapat terlampaui. (Roy Kusuma – RSK)
