Kudus Tiga Besar Rawan Bencana Se Indonesia

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Belum lama ini rombongan tim monev Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Pusat melakukan monitoring evaluasi (monev) di Kudus. Bersama BNPB dan DFAT perwakilan Dubes Australia menuju ke pendopo kabupaten kudus,  disambut oleh Sekda kabupaten Kudus Noor Yasin.

Dia menyambut baik dengan adanya monev dan menceritakan beberapa kejadian bencana yang ada di kabupaten Kudus.  Ketua LPBI NU pusat M Ali yusuf mengatakan Kudus dipilih karena berdasarkan data dari Badan Nasiona  Penangulangan Benana (BNPB) Jawa Tengah, termasuk tiga besar rawan bencana se Indonesia.

Dia menjelaskan,  program kesiapsiagaan dari LPBI NU ini,  sudah berjalan sejak 2016. Juga bekerja sama dengan pemerintah Australia melalui Departement Of Foreigh Affairs and Trade  (DFAT).

Selain itu ada rencana membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Forum ini sebagai wadah kordinasi antar lembaga,  ormas,  relawan,  pemerintah daerah dan dunia usaha. Tujuannya, agar bantuan disalurkan nantinya tidak saling tumpuk dan pembagian tugas lebih jelas.

Sementara itu Ketua LPBI NU Kabupaten Kudus Gufron mengatakan,  jumlah anggotanya ada 79 orang,  tapi yang telah mengikuti pelatihan tanggap bencana sekitar 25 anggota. Mereka di latih segala hal yang berkaitan dengan kebencanaan.

Tim monev juga berkunjung ke Oasis Djarum Kudus,  salah satu peran dunia usaha yang saat ini sudah di lakukan oleh Djarum bakti lingkungan tentang penangulangan bencana melakukan reboisasi pohon mahoni di sepanjang jalan pantura mulain Brebes sampai Rembang.

Acara di akhiri di kantor BPBD Kudus dalam pembahasan kajian resiko bencana yang sudah dilakukan oleh tim kajian LPBI NU Kudus di desa Karangrowo Undaan Kudus. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.