Mahasiswa Dari Kudus Dipulangkan Dari Yaman

Yaman

Kudus, Radiosuarakudus.com – Salah seorang mahasiswa dari Kudus, yakni Moh. Abdul Khalim (27 tahun) warga Dukuh kaliwungu Rt. 03 Rw. 4 Desa Kaliwungu kecamatan Kaliwungu, tiba dirumahnya dengan selamat. Ini setelah Abdul Khalim yang berstatus mahasiswa semester delapan dari Universitas Jami’atul Ahgaff di kota Tarim propinsi Hadromaut Yaman dievakuasi oleh tim gabungan dari pemerintah Indonesia.

Abdul Khalim adalah mahasiswa jurusan tarbiyah dan merupakan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari universitas tersebut. Lulusan dari Qudsiyyah tersebut, sudah empat tahun lamanya berada di kota Tarim.

Saat ditemui dirumahnya oleh reporter Radio Suara Kudus, Rabu 15 April 2015, Abdul Khalim mengatakan, dari Kudus yang menuntut ilmu di Jami’atul Ahgaff dia bersama temannya yakni Abdul Mukhid dari Bae. Namun temannya tersebut belum mau dievakuasi karena masih menunggu skripsi yang masih dikerjakannya.

Diakuinya, kondisi Yaman khususnya ibukota Sanna memang sekarang tidak kondusif karena adanya perang saudara. Dan ini diperparah setelah kota Mukalla di propinsi Hadromaut yang berjarak sekitar 50 km dari kota tempat tinggalnya yakni kota Tarim dibom oleh Al-Qaeda.

Dijelaskannya, setelah adanya gencatan senjata antara pendukung presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi dari aliran Wahabi yang digulingkan oleh pemberontak Houthi dari aliran syiah, dirinya bersama beberapa mahasiswa dan pelajar Indonesia lainnya keluar dari Yaman. Saat itu kata dia, hanya jalur menuju Oman yang dibuka.

Saat diperbatasan Yaman dan Oman, dirinya dijemput oleh tim gabungan dari Indonesia. Selanjutnya, ditampung di konjen RI di Oman selama dua hari. Kemudian setelah itu, diterbangkan menuju Indonesia dan mendarat di bandara Halim Perdanakusumah.

Dikatakannya, dipesawat Boeing 737 -400 milik TNI-AU yang mengangkutnya, terdapat 109 orang yang dievakuasi. Dan Senin malam 13 April sekitar pukul 22.00 dirinya sampai dirumah.

Anak kedelapan dari 8 bersaudara pasangan Sunarto (80 tahun) dan Khayatun (75 tahun) ini berharap, dirinya bisa menyelesaikan kuliahnya di Yaman. Meski dia sendiri tidak tahu, kapan konflik di Yaman akan berakhir.

You may also like...

Comments are closed.