Mahasiswa UMK Ciptakan Alat Pembelajaran Matematika

Kudus, Radiosuarakudus.com- Empat mahasiswa menciptakan alat pembelajaran matematika menarik, karena seperti permainan monopoli. Uniknya, selain berlajar materi matematika, juga bisa digunakan untuk mengenalkan budaya di Kabupaten Kudus. Karena gambar monopoli matematika berisi tentang budaya di Kabupaten Kudus.

Permainan yang diberi nama Monopoli Matematika (Politika), untuk materinya bisa disesuaikan dengan mata pelajarannya. Artinya bisa digunakan untuk anak usia sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP)dan sekolah menengah atas (SMA). Untuk cara bermainnya sama, tapi materinya bisa dirubah.

Permainan tersebut dibuat oleh empat orang mahasiswa sebagai tugas kuliah. Empat  orang tersebut yakni Vany Diah Puspita Sari, Miqdam Maulana, Shinta Herawati, dan Arung Nugroso Sumarno Putra.

Karena bisa dirubah, maka  permainan tersebut bisa lebih fleksibel digunakan, apalagi materinya dibuat sesuai keinginan. Bahkan sudah ada SD yang memesan Monopoli Matematika sebanyak tujuh buah untuk pembelajaran di sekolah.

SD tersebut tertarik membeli karena materi bisa digunakan untuk membantu proses belajar mengajar matematika, apalagi dengan cara bermain. Menurut Vany Diah Puspita Sari, menggunakan metode permainan ada keasyikan tersendiri bagi peserta didik, sehingga akan tertarik dan mudah untuk menerima, mengamati dan memahami pelajaran yang dipelajari.

Permainan tersebut dibuat dari triplek dan dibentuk menjadi kotak, bagian atas terdapat gambar-gambar dan juga kartu. Ada tiga jenis kartu yang disiapkan, kartu dengan pertanyaan mudah, sedang dan berat.

Penentuan pertanyaan tersebut tergantung saat siswa melempar dua dadu yang disiapkan dalam permainan. Setelah dadu tersebut berhenti dan menunjukkan nilainya maka peserta didik memulai permainan dengan diawali dari start.

Setiap pemberhentian, peserta didik melihat level / hukuman / bebas berhenti,  yang terdapat dalam monopoli tersebut. Kemudian peserta didik mengambil soal yang sesuai dengan level yang didapatkan / mengambil hukuman jika pada nomor tersebut yang mendapatkan hukuman.

Jika peserta didik menjawab dengan benar, pada level 1 akan mendapatkan point 5, jika di level 2 akan mendapatkan point 10, dan jika menjawab benar di level 3 akan mendapatkan point 15. Jika peserta didik menjawab salah, maka point dikurangi 1.

Dari permainan tersebut, banyak manfaat yang didapatkan, baik guru maupun siswa. Guru bisa mempermudah dalam penyampaian materi dan target pembelajaran bisa maksimal. Karena dengan permainan pembelajaran akan mduah dimengerti.

Sementara untuk siswa,  bisa untuk meningkatkan motivasi dan prestsi belahar peserta didik, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Lalu meningkatkan kemandirian peserta didik dan menumbuhkan semangat dalam pembelajaran yang diebrikan oleh guru. Dosen Prodi Pendidikan Matematika Savitri Wanabuliandari, M.Pd mengakui jika ide membuat permainan matematika tersebut cuku menarik. Karena bisa membuat siswa lebih nyaman dalam belajar matematika.

Pihaknya juga melihat proses pembuatannya sudah cukup bagus, apalagi sejak awal memang terus melakukan korodiansi untuk penyempurnaannya. Sehingga saat ini sudah ada SD yang berminat karena dianggap cukup menarik (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.