MAN 2 Kudus Sabet Delapan Medali Dalam ISIF 2020

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kompetisi karya ilmiah International Science and Innovation Fair (ISIF) 2020 yang diikuti 30 negara dengan cara virtual baru saja berakhir.  ISIF merupakan kompetisi karya ilmiah bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang berkolaborasi dengan Indonesia International Instituteof Life Science (i3L).

Kompetisi ISIF bertujuan untuk menggali potensi dan meningkatkan minat pelajar anak bangsa di Indonesia terhadap dunia riset yang mencakup di bidang Matematika, Fisika, Energi, Keteknikan, Life Science, Lingkungan, Sosial dan Teknologi.

Dalam acara tersebut MAN 2 Kudus mengirimkan sejumlah siswanya untuk ikut serta dalam ISIF 2020 yang ternyata mampu meraih delapan medali, yakni empat medali emas, tiga medali perak dan satu medali perunggu. Raihan medali ini merupakan wujud nyata prestasi anak – anak didik MAN 2 Kudus ditengah pandemi Covid-19.

Medali emas pertama diraih oleh tim yang terdiri dari  Anisa Nurmaharani,  Muhammad  Anan Mahardika dan Diyah Ayu Widiyaningtiyas dengan penelitian berjudul “Replication of Hydrophobic Layers Based on the Contact Angle of Caladium Tricolor As Anti-Corrosion Coating on Metals”, dengan guru pembimbing Lina Kurniawati, M.Pd. Tim ini juga meraih penghargaan khusus yaitu Iran Special Award.

Medal emas kedua diraih oleh tim yang beranggotakan Richadatul Aisy Tsulisa Kahfi, Kholida Rohma Alia dan Tazkiya Salsabila Yusa dengan judul penelitian “Utilization of Tapioca Starch and Cellulose of Bamboo Betung (Dendrocalamus asper) as Materials for Making Eco-friendly Biofoam”, dengan guru pembimbing Fatkhiyatus Sa’adah, S.Si.

Medal emas ketiga diraih oleh tim yang terdiri dari Reza Airlangga, Muhammad Abdul Majid dan Windy Vinata Rahayu dengan judul penelitian “Inhibition of α-Glucosidase Activity by Squirrel Tail Palm Fruit Extract (Wodyetia bifurcata)”, dengan guru pembimbing Mutiara Hapsar, Msi.

Medali emas keempat diraih oleh tim yang terdiri dari Rima Ayu Damayanti dan Lubna Rihadatul Aisy dengan judul penelitian “Edible Film Innovation from Muria Coffee and Flour Leather Gembili (Dioscorea esculenta l.) as a Food Wrap Biodegradable”,  dengan guru pembimbing Munirotun Roiyana, MSi.

Sedangkan medali perak pertama diraih oleh tim yang beranggotakan Ahmad Dzaky Harliansyah, Viki Hermansyah dan Zidan Fauzan Adhim dengan judul karya tulis “The Effect of Music Genres on Subteran Termites (Coptotermes sp.) Eating Behaviour as The First Step to Reduce The Impact of Wood Damage in House Building”, dengan guru pembimbing Ekadina Dzawil Ulya, S.Pd.

Medali perak kedua diraih oleh tim yang terdiri dari Rafi Maulana, Auliya Nujumul Laily dan Filana Hatta Noor dengan penelitian yang berjudul “The Effect of Tuba’s Root (Derris elliptica) Extract as an Anesthetic Agent in Closed Transportation of Koi Fish”, dengan guru pembimbing Nurullah Aulia, S.Pd. serta medali perak ketiga diraih oleh tim yang beranggotakan Qorina Rayza Azzahra, Amanda Fitriani Eka Putri, Saffana Mutiara Jamil dan Moch. Syahrul Fauzi dengan judul karya tulis “Analysis of Citizen Behavior Towards the Restriction Polemic of Residents Visit and Its Relationship with Local History of Demak Regency, Central Java”, dengan guru pembimbing M. Iqbal Faza, S.Pd.

Dan satu-satunya medal perunggu diraih oleh tim yang terdiri dari Risma Anggira, Nickyta Zakia Ariana Pamungkas dan Natsuwa Cindy Aulia dengan karya tulis yang berjudul “Analysis of Implementation of the Community-Based Total Sanitation Program on Sociocultural Aspects in Undaan Kidul Village, Kudus Regency” dengan guru pembimbing Risti Ainur Rahma, S.Pd.

Kepala MAN 2 Kudus, Drs. H. Shofi, M.Ag mengatakan dirinya sangat mengapresiasi atas prestasi membanggakan yang diraih oleh anak – anak didiknya dalam ajang ISIF 2020. Harapannya, MAN 2 Kudus sebagai madrasah akademik berbasis riset bisa terus membuat riset-riset baru yang penuh kreatif dan inovatif, serta bisa meraih prestasi saat berkompetisi baik tingkat nasional maupun internasional.

Salah seorang siswi yang meraih medali emas,  Tazkiya Salsabila Yusa,  dengan penelitian berjudul “Utilization of Tapioca Starch and Cellulose of Bamboo Betung (Dendrocalamus asper) as Materials for Making Eco-friendly Biofoam” mengakui tertarik membuat tempat makanan yang ramah lingkungan sebagai pengganti kemasan makanan atau styrofoam yang tak ramah lingkungan.

Penelitian untuk membuat tempat makanan ramah lingkungan, kata dia, dimulai sejak Agustus hingga September 2020 dengan dibantu dua temannya, yakni Richadatul Aisy Tsulisa Kahfi dan Kholida Rohma Alia. Adapun bahan yang digunakan, katanya, cukup mudah, yakni serbuk batang bambu dan tepung tapioka.

Sementara untuk proses cetaknya hingga membentuk tempat makanan yang diinginkan dibutuhkan bahan tambahan berupa polyvinyl alcohol (PVOH) dan gliserol. Tempat makanan yang ramah lingkungan tersebut, kata dia, juga bisa terurai setelah 14 hari. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.