Memberantas Hama Tikus, Petani Habiskan Dana Rp. 40 Juta

Kudus, Radiosuarakudus.com – Gangguan hama tikus yang menyerang lahan pertanian memang cukup menjengkelkan, bahkan hama tersebut mampu merusak tanaman padi hanya dalam waktu relatif cepat. Akibatnya, petani akan mengalami kerugian yang cukup besar. Bahkan untuk meredam hama tikus, petani sendiri mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Seperti yang dituturkan oleh Moh Ali Ngarpani dari P3A Desa Undaan Lor kecamatan Undaan.

Dijelaskannya, pihaknya bersama petani lainnya sudah melakukan gropyokan tikus sebelum pembenihan dilakukan yakni sekitar bulan September 2014. Gropyokan tikus dilakukan sejak usia tanaman padi 0 sampai 50 hari.

Dari kegiatan gropyokan tikus itu, pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 40 juta untuk membeli tikus hasil gropyokan tersebut. Dimana, setiap ekornya dihargai Rp. 300, dan hasil yang didapatkannya mencapai 24.000 ekor tikus yang berhasil dibunuhnya.

Biasanya kata dia, serangan hama tikus tejadi paling banyak saat musim tanam pertama (MT 1). Dari hasil gropyokan tikus tersebut, kini sudha terlihat hasilnya, serangan hama tikus tidak terjadi.

Namun diakuinya, dengan populasi tikus yang cepat berkembang biak, maka serangan hama tikus tetap menjadi perhatian utama.

Ditambahkannya, para petani juga sudah membuat kandang burung hantu di areal persawahan, namun hasilnya masih belum maksimal. Karena rumah burung (gupon) yang dibuat para petani belum dihuni oleh burung hantu liar.

You may also like...

Comments are closed.